TEMPO.CO, Tangerang - Dinas Pendidikan Kota Tangerang menjatuhkan sanksi pemecatan terhadap Triyono, Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Pabuaran Tumpeng, Triyono, yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 12 siswanya.
"Sekarang jabatan kepala sekolahnya telah dicopot. Kami sudah menunjuk kepala sekolah yang baru," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaludin saat dihubungi Tempo, Minggu, 21 Juni 2015
Triyono, kata Jamaludin, saat ini telah dimutasi menjadi anggota staf di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Karawaci. "Yang bersangkutan masuk dalam pembinaan kami."
Penonaktifan Triyono sebagai Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Pabuaran Tumpeng, menurut Jamaludin, adalah salah satu respons pemerintah dalam menyikapi laporan dugaan tindakan asusila yang dilakukannya kepada siswa sekolah dasar itu. "Kami masih menggunakan asas praduga tak bersalah sambil menunggu hasil penyelidikan polisi. Dia dalam pengawasan dan pembinaan kami," katanya.
Pada Jumat, 19 Juni 2015, Dinas Pendidikan Bidang Pendidikan Dasar Kota Tangerang melakukan pemeriksaan internal terhadap Triyono dan sejumlah saksi.
Triyono dilaporkan mencabuli 12 siswa sekolah itu sekitar dua bulan lalu. Menurut para orang tua yang melapor, pencabulan itu bermula ketika lima siswa laki-laki dan tujuh siswa perempuan dipanggil satu per satu ke ruang kantor kepala sekolah. Mereka dituduh melakukan persetubuhan dengan siswa lain. Jika tidak mengaku, para siswa diancam akan dipenjarakan hingga tidak naik kelas.
Kemudian para siswa dipaksa membuka celana dan kepala sekolah itu melakukan pelecehan seksual. Selain melecehkan siswa laki-laki di dalam ruangan, Triyono diduga melakukan pelecehan secara verbal kepada siswa perempuan di luar ruangan. "Kalau anak saya, perempuan, kelas III, mendapat pelecehan di luar ruangan," kata Purwoto, salah satu orang tua siswa.
Anak Purwoto, P, 9 tahun, mendapat pelecehan secara verbal ketika berada di luar ruang kelas. "Awalnya dikasih uang, diajak pacaran dan ditanya sudah pernah berhubungan badan belum," kata Purwoto menirukan anaknya.
Mendengar cerita anaknya sekitar dua hari lalu, Purwoto mengaku langsung emosi dan mendatangi kepala sekolah itu. "Ketika saya sampai di sekolah, sudah ramai. Para orang tua siswa yang anaknya mengalami pelecehan banyak juga, dan sudah berkumpul di sekolah," katanya.
JONIANSYAH