TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkejut saat memasuki gerbong Commuter Line jurusan Stasiun Jakarta Kota -- Bekasi pada Minggiu siang, 21 Juni 2015.
Duduk diapit Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro dan Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek M.N Fhadil, mata Ahok terus memandang jejeran foto perkembangan kota dan sarana transportasi di Jakarta dari tahun ke tahun yang terpampang di seluruh bagian dalam atap gerbong nomor 6 tersebut.
Tak hanya memandangi foto-foto itu, Ahok sempat mengamati sehelai kain batik berwarna-warni yang dibentangkan diantara tiang-tiang penyangga gerbong. Di bawah kain batik tersebut terdapat sebuah papan yang bertuliskan "HUT ke-488 Kota Jakarta".
Dia lantas berdiri dan memandangi ornamen kursi yang bermotifkan anyaman bambu berwarna cokelat itu. "Keretanya bagus," tuturnya di Commuter Line.
Menurut Ahok, gagasan untuk meletakkan foto-foto perkembangan kota dan moda transportasi Jakarta di gerbong kereta merupakan inovasi untuk mengingatkan sejarah Ibu Kota pada warganya. Adanya gerbong tematik, kata Ahok, juga berperan untuk mengingatkan warga atas hari ulang tahun Jakarta yang ke-488.
Ahok menjelaskan, saat ini, banyak anak yang tak mengetahui sejarah transportasi di Ibu Kota. "Mungkin banyak anak zaman sekarang yang tidak tahu helicak dan ternyata Jakarta pun pernah punya sarana transportasi berupa trem," tutur pria yang mengenakan kemeja biru lengan panjang ini.
Ahok mengatakan hingga saat ini commuter line merupakan sarana transportasi andalan warga Ibu Kota. Oleh sebab itu, dia menyarankan seharusnya pembangunan infrastruktur kereta api di Jakarta lebih didahulukan dibandingkan pembangunan jalan raya dan jalan layang. "Seharusnya head way-nya, waktu tunggunya bisa dipercepat," kata Ahok.
Direktur Utama KJC M.N Fhadil mengatakan gerbong tematik memperingati hari ulang tahun Jakarta ke-488 ini hanya akan beroperasi selama satu bulan.
Selain itu, kata dia, hanya satu gerbong tematik yang beroperasi dari seluruh rangkaian Commuter Line yang ada. "Gerbong tematik tersebut hanya ada di Commuter Line jurusan Bekasi-Jakarta Kota saja," tuturnya.
Menurut Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro dengan adanya gerbong tematik akan membuat warga DKI mengetahui sejarah dan transportasi di Ibu Kota.
Dia berencana akan mengulangi hal serupa pada tahun depan jika mendapatkan restu dari Pemerintah DKI. "Kalau memang direstui, kami akan lakukan untuk tahun-tahun berikutnya," tuturnya.
Sementara itu, Direktur PT VIAeight Indonesia, Mulyadi, enggan berkomentar ihwal berapa besar dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memodifikasi gerbong tersebut menjadi museum transportasi.
GANGSAR PARIKESIT