TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga pelaku pembuangan sampah dari Ibu Kota ke Jalan Margonda, Kota Depok, dilakukan pihak swasta.
Menurut dia, tak mungkin petugas Dinas Kebersihan DKI membuang sampah ke Depok. "Tangkap saja pelakunya, biar saya tahu," tuturnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 21 Juni 2015.
Dua bulan terakhir ini, Pemerintah Kota Depok menangkap 95 warga yang membuang sampah di sejumlah wilayah. Kepala Subbagian Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kota Depok, Imam Panuju mengatakan kebanyakan di antara mereka bukan warga Depok.
Salah satu yang ditangkap adalah pengelola hotel di Jakarta Selatan yang membuang sampah dalam jumlah besar di Jalan Margonda. Tak tanggung-tanggung, kata Imam, setiap dinihari satu mobil pick-up membuang sampah hotel Jakarta di Jalan Margonda.
Pihaknya sudah mencurigai tumpukan sampah tersebut sejak lama. Sebab, setiap pagi sampah itu selalu menumpuk di Jalan Margonda. Diperkirakan sampah yang ada di jalan protokol itu mencapai 30-50 ton per hari yang diangkut Dinas Kebersihan dan Pertamanan Depok. Total ada tiga satuan tugas yang mengangkut sampah liar di jalan dengan truk berkapasitas 5 ton.
Petugas telah menyita KTP warga yang membuang sampah itu dan menyidangkannya di Pengadilan Negeri Depok. Namun, pihak pengelola hotel mangkir dari persidangan.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Depok pada Selasa, 16 Juni 2015 sudah berkoordinasi dengan pemerintah Jakarta untuk menangani sampa.
Depok sudah kelimpungan menangani sampah yang cukup banyak, yang mencapai 1.200 ton per hari. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sudah melebihi kapasitas. Untuk itu perlu koordinasi dan membentuk tim penanganan sampah.
Saat ini sebagaian jalan dijaga tim buser sampah yang berjumlah 60 orang. Tim berada di Jalan Margonda, Simpangan Depok, Proklamasi, pinggiran jalan Tol Cijago, kolong fly over Arif Rahman Hakim. "Koordinator buser sampah ada di 11 kecamatan dengan total petugas 49 orang, sudah disiagakan," ucap dia.
Selain itu, tim buser juga sedang melakukan investigasi indikasi mobil pelat hitam dari Jakarta yang membuang sampah di TPA Cipayung. "Sulit memang mendeteksinya," ucapnya.
GANGSAR PARIKESIT | IMAM HAMDI