TEMPO.CO, Tangerang - Bekas Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Pabuaran, Tumpeng, Triyono, mengaku meminta siswa membuka celananya karena ingin mengetahui apakah mereka pernah melakukan hubungan intim atau belum.
"Motif pelecehan seksual kepada anak-anak ini hanya karena ingin tahu siswanya sudah melakukan hubungan suami-istri atau belum," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo, Senin, 22 Juni 2015.
Berita Lain
Cewek ABG Berwajah Nenek-nenek Rayakan Ultah Ke-18
Ajaib, Pria 26 Tahun Ini Belum Puber,Tetap Berwajah Bocah
Jumlah korban pelecehan Triyono diduga mencapai 12 orang. Rinciannya, tujuh siswa dan lima siswi. Sebelum melakukan pelecehan seksual, Triyono memanggil satu persatu siswa laki-laki ke dalam ruangan kepala sekolah. Dalam ruangan, siswa ditanyai apakah pernah berhubungan intim. Mereka dipaksa mengaku dengan ancaman.
Sementara itu, kepada siswi, Triyono melakukan pelecehan secara verbal, yaitu menyatakan ingin memacari siswa tersebut sembari bertanya apakah pernah berhubungan intim.
Kuasa hukum Triyono, Abdulgani, mengatakan perbuatan kliennya didorong rasa curiga kalau-kalau ada siswanya yang berbuat mesum. "Kecurigaan itu dilakukan dengan menanyai para siswa. Salahnya, dia meminta siswa membuka celananya," katanya.
Abdulgani memastikan jika kliennya tidak melakukan pencabulan atau pelecehan seksual seperti yang dituduhkan. "Hanya meminta turunkan celana saja," katanya.
JONIANSYAH
Berita Kasus Angeline
TRAGEDI ANGELINE: Margriet Ungkap Asal Mula Nama Angeline
ANGELINE DIBUNUH: Lubang Itu Disiapkan 3 Pekan Sebelumnya
ANGELINE DIBUNUH: Margriet Sempat Terkilir di Kantor Polisi
Berita Menarik Lain
Waspadalah, Tisu Basah Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan
Heboh Jin Botak yang Bisa Perkosa dan Bunuh Gadis Ciledug
Sopir Pribadi Prabowo Ditemukan Tewas di Ranjang
Kedah Gempar, Guru Ini Minta Siswa Nonmuslim Minum Urin