Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebakaran Kantor Komnas Anak Diduga Disengaja

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Suasana pasca kebakaran yang menghanguskan ruangan di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dikawasan Pasar Rebo, Jakarta, 28 Juni 2015. Kebakaran ini membakar ruang penyimpanan arsip dokumen kasus Angeline dan dokumen kasus anak sejak 2010. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Suasana pasca kebakaran yang menghanguskan ruangan di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dikawasan Pasar Rebo, Jakarta, 28 Juni 2015. Kebakaran ini membakar ruang penyimpanan arsip dokumen kasus Angeline dan dokumen kasus anak sejak 2010. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kebakaran Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak memantik dugaan ada kaitannya dengan kasus kematian Angeline yang sedang ditangani lembaga ini.  Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menduga kantornya terbakar bukan karena kecelakaan. “Saksi mata mendengar suara ledakan atau petasan di atap sebelum api muncul,” kata Arist di kantornya yang terbakar, Sabtu, 27 Juni 2015.

Menurut Arist, kebakaran ini mengindikasikan teror, intimidasi, dan sabotase. Sebab, sejak 16 Mei 2015, Komnas PA sudah terus mengawal kasus kematian Angeline—di kartu keluarga ditulis Engeline. Bahkan, kejadian ini mirip dengan kebakaran kantor Komnas Anak pada 2009. Saat itu, kata dia, lembaganya juga tengah menangani kasus kekerasan terhadap anak yang fenomenal. "Saat itu, kami satu-satunya lembaga yang menyimpan hasil tes DNA kasus kekerasan anak," kata dia.

Kantor Komnas Perlindungan Anak yang terletak di Jalan T.B. Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dilalap api pada Sabtu lalu, sekitar pukul 20.11 WIB. Api melalap habis empat ruangan, yakni ruang kerja sekretaris jenderal, ruang arsip, ruang pegawai Kementerian Sosial, dan kamar inap tamu.

Arist mengatakan ada sekitar 12 ribu dokumen yang lenyap. Di antaranya laporan pengaduan kekerasan terhadap anak pada 2010-2014. Namun, kata dia, jika kebakaran kantornya hendak menyasar dokumen kasus Angeline, berarti pelakunya dianggap gagal. Sebab, dia masih menyimpan kopi dokumen itu secara lengkap di tas ranselnya. "Bisa dibilang pelaku kecele bila menganggap berhasil melenyapkan dokumen Angeline," kata Arist.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal, mengatakan polisi tengah mengusut penyebab terjadinya kebakaran dan belum ada laporan dari laboratorium forensik. Polisi, kata Iqbal, juga sudah memeriksa saksi-saksi, dari penjaga sampai tetangga sekitar. “Jika ditemukan unsur kesengajaan, kami akan langsung bertindak untuk mencari pelaku.”

RAYMUNDUS RIKANG | DINI PRAMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

21 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

37 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

45 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

48 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

48 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

57 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

57 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

57 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.


Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

31 Januari 2024

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dan jajaran menunjukkan barang bukti kasus pencabulan oleh lansia terhadap tiga anak di bawah umur di Matraman. Polisi kini menahan tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa, 30 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

Tersangka pencabulan anak di Matraman disebut memiliki ketertarikan terhadap anak-anak meski tidak menikah.