TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan uang pecahan rupiah selalu meningkat setiap menjelang Lebaran di Indonesia. Tempat penukaran uang pun menjamur, baik secara resmi di bank atau di lapak pinggir jalan.
Untuk itu, polisi mengaku meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kemungkinan beredarnya uang palsu. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan polisi akan mengecek di lapangan untuk mencegah kemungkinan itu. "Secara door-to-door, kami akan lakukan imbauan ke penjual uang itu sekaligus lakukan pengecekan," ucapnya, Kamis, 2 Juli 2015.
Jika menemukan, ujar Iqbal, polisi pasti memprosesnya secara hukum. "Mereka harus tahu kalau mengedarkan uang palsu pasti dihukum," tuturnya.
Polisi juga meminta kepada perbankan untuk membantu mencegah peredaran uang palsu. "Distribusinya perlu diperhatikan," katanya. Untuk itu, polisi akan bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk mencegah kejahatan ini.
Pantauan Tempo, banyak lapak penukaran uang terkonsentrasi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Adapun BI secara resmi menyediakan layanan ini di kawasan Lenggang Jakarta Monas. Layanan ini dibuka sejak 17 Juni hingga 15 Juli 2015.
NINIS CHAIRUNNISA