TEMPO.CO, Jakarta - Ibu anak berinisial GT, 12 tahun, Sharon Rose Prabowo, membantah bahwa dirinya melakukan kekerasan terhadap anaknya. Menurut dia, anaknya itu justru kabur dari rumah. "Saya bisa katakan informasi itu tak benar," kata dia, Jumat, 3 Juli 2015.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan pihaknya sudah mengamankan GT di sebuah tempat. GT dibawa ke KPAI oleh sejumlah tetangganya yang mengetahui anak itu kerap mendapat tindak kekerasan dari ibunya.
Sharon membantah laporan KPAI itu. Dia mengaku tak pernah melakukan kekerasan kepada anak keduanya itu. "Dia sudah tak pulang dua hari dan saya lapor ke polsek. Kalau saya melakukan itu, ngapain saya lapor. Itu kan seperti menyerahkan diri," ujarnya.
Dia menceritakan, anaknya GT terakhir kali terlihat pada 26 Juni 2015. Saat itu, dia sempat menyuruh anaknya untuk menyiram tanaman di depan rumah. "Tapi pas saya cek, tanamannya masih kering," kata dia.
Dia pun memanggil-manggil anaknya tapi tak juga muncul. Sharon sempat bertanya pada teman-teman main GT tapi tak ada jawaban yang bisa menjawab keberadaan GT. "Saya juga sempat muter cari pakai mobil tak ada," kata dia.
Sharon akhirnya melaporkan kehilangan anaknya itu ke Polsek Kebayoran Lama. "Tapi saya belum dapat informasi dari mereka soal keberadaan anak saya," kata dia.
Sebelumnya, KPAI melaporkan ada dugaan penganiayaan terhadap GT. GT disebut mengalami penganiayaan karena ada luka-luka di tubuhnya, mulai dari luka lebam sampai luka baret.
NINIS CHAIRUNNISA