TEMPO.CO, Jakarta - Model majalah dewasa, Vitalia Sesha, mendatangi Balai Laboratorium Badan Narkotika Nasional, sore tadi sekitar pukul 16.30, Rabu, 15 Juli 2015. Tujuannya untuk melakukan assesment yang dilakukan oleh tim dokter dan psikolog BNN.
"Tadi datang untuk mengetahui tingkat keparahan, zat apa yang dipakai, cara pakai, sejak kapan pakai," kata Juru Bicara BNN, Komisaris Besar Slamet Pribadi saat dihubungi Tempo, Rabu, 15 Juli 2015.
Vitalia Sesha menjalani assesment selama kurang lebih tiga jam. Menurut Slamet, hasil assesment akan keluar secepatnya namun tidak untuk dipublikasikan. Sebab, kata dia, hasil assesment ini akan digunakan polisi untuk memeriksa model yang bernama asli Andi Novitalia ini. "Penilai tidak boleh mengumumkan, kecuali penyidik," kata Slamet.
Vitalia Sesha ditangkap di kamar nomor 657, Hotel Mercure, Pademangan, Jakarta Utara pada 11 Juli 2015. Pada saat penggeledahan, polisi menemukan barang bukti satu butir narkoba jenis ekstasi, satu bungkus daun ganja seberat 2,91 gram, 54 butir happy five, dua plastik ketamine 7,00 gram, satu buah alat hisap ganja, uang senilai US$ 100, sisa potongan happy five, dua tas merek Chanel dan Hermes.
Saat digeledah, barang bukti tersebut diklaim didapatkan dari empat rekan Vitalia yang berinisial PF, DC, MF dan YWS. "Yang tiga lainnya adalah AN (Vitalia), CK dan SR tidak terbukti membawa atau menyimpan narkoba," kata Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Susetio Cahyadi. Usai penggeledahan, Vitalia bersama enam rekannya langsung digelandang ke Polsek Pademangan dan dilakukan tes urine.
Sebelumnya, Vitalia juga pernah membuat heboh karena pernah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Model dewasa kelahiran 15 November 1986 ini menerima hadiah sedan Honda Jazz bernomor polisi sesuai dengan namanya, B 15 VTA. Vitalia juga mendapatkan hadiah sejumlah uang dan jam tangan mewah dari tersangka kasus suap impor sapi, Ahmad Fathanah.
RAYMUNDUS RIKANG | DINI PRAMITA