Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minum Wine di Pesta Reuni, Vitalia Ditangkap Kasus Narkoba, Benarkah Dijebak?

image-gnews
Model Vitalia Shesya berada diruang terdakwa sebelum bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan pencucian uang dengan terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (16/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Model Vitalia Shesya berada diruang terdakwa sebelum bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan pencucian uang dengan terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (16/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta --  Vitalia Sesha, model spesialis majalah pria dewasa ditangkap oleh Polisi Sektor Pademangan  dengan tes urine positif mengandung narkoba. Namun, model yang bernama asli Andi Novitalia ini mengaku hanya meminum wine dan tak mengkonsumsi narkoba. Akibatnya, muncul dugaan ia dijebak.

"Apakah ini penjebakan, saya tidak tahu dan tidak ingin menduga-duga. Tetapi, jika dikatakan ada pesta narkoba, ada yang mencoba membuat ini menjadi fitnah. Kasihan Vitalia Sesha, orang tidak bersalah, jadi tercoreng," kata Chris Sam Siwu, pengacara Vitalia Sesha Selasa, 14 juli 2015.

Chris mengatakan saat itu, Vitalia diundang ke pesta  reuni bersama enam rekannya sekitar pukul 01.00 dini hari di Jakarta Barat. Di tempat karaoke tersebut, Vitalia mengaku hanya meminum wine saja. Sementara itu, tersangka yang berinisial YWSK membeli narkoba dari pria bernama B. "Vitalia tidak tahu jika temannya ini membeli narkoba, kalau tahu pasti sudah keluar," kata Chris.

Setelah itu, Vitalia pulang ke Hotel Mercure terlebih dahulu dengan tiga rekannya berinisial CK, PF dan SR. Sekitar pukul 09.00, YWSK kembali ke hotel menyusul yang lain. Pada sore harinya, sekitar pukul 15.30, polisi berpakaian preman datang dan menggeledah kamar yang digunakan ketujuh orang ini.

Menurut Chris, Vitalia saat itu tidak tahu tujuan penggeledahan yang dilakukan. "Vitalia tahu bahwa dia mengkonsumsi narkoba itu baru setelah di sini diberitahu hasil urinenya positif gunakan narkoba," kata dia. Ia bersikeras Vitalia tidak bersalah dalam kasus ini karena Vitalia sendiri tidak tahu kandungan yang ada dalam wine dan minuman bersoda yang ia minum malam itu.

Padahal, saat penggeledahan, polisi menyita barang bukti satu butir narkoba jenis ekstasi, satu bungkus daun ganja seberat 2,91 gram, 54 butir happy five, dua plastik ketamine 7,00 gram, satu buah alat hisap ganja, uang senilai 100 USD, sisa potongan happy five, dua tas merek Chanel dan Hermes. "Tapi barang-barang ini terbukti bukan milik Vitalia, dan dia tidak tahu ada temannya yang memiliki barang ini," kata Chris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chris menuturkan Vitalia tak memiliki prasangka terhadap keenam rekannya. Sebab, menurut keterangan Vitalia kepada Chris, Vita berteman sudah cukup lama. "Itu teman-teman dari daerah yang lama tidak ketemu kemudian diundang ke reunian, ya Vita datang karena undangan reuni itu," kata dia.

Menurut Kapolres Jakarta Utara, Komisaris Besar Susetio Cahyadi, dari tujuh orang yang ditangkap, empat di antaranya ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti membawa barang bukti. Keempatnya adalah PF, DC, MF, YWS. Sementara Vitalia dan dua rekannya berinisial CK dan SR tidak ditahan karena tidak membawa barang bukti apapun. "Tetapi, hasil tes urine terbukti positif sehingga mereka perlu direhabilitasi sesuai ketentuan Undang-Undang," kata dia.

Sebelumnya, Vitalia juga pernah membuat heboh karena pernah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Model dewasa kelahiran 15 November 1986 ini menerima hadiah sedan Honda Jazz bernomor polisi sesuai dengan namanya, B 15 VTA. Dia juga mendapatkan hadiah sejumlah uang dan jam tangan mewah dari tersangka kasus suap impor sapi, Ahmad Fathanah.

DINI PRAMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

5 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

6 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

7 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

7 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

7 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

8 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

Bareskrim menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung yang dikendalikan langsung oleh Fredy pratama.


Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

9 hari lalu

Para tersangka diperlihatkan saat rilis Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba jaringan Fredy Pratama di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Dalam keterangannya, Polri berhasil menangkap sebanyak 39 tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 520 kg sabu, 280, 973 butir ekstasi, uang cash 22 miliar, barang perhiasan mewah senilai 1,82 miliar, kendaraan 20 unit, tanah dan bangunan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama di kawasan Sunter, Jakarta Utara.


Penggerebekan Pabrik Happy Water di Semarang Bermula dari Kecurigaan Bea Cukai Soekarno-Hatta

9 hari lalu

Polisi menunjukkan barang bukti narkoba jenis Happy Water yang diproduksi di sebuah rumah di Jalan Ngesrep Barat, Kota Semarang, Kamis, 4 April 2024. ANTARA/I.C. Senjaya
Penggerebekan Pabrik Happy Water di Semarang Bermula dari Kecurigaan Bea Cukai Soekarno-Hatta

Bea Cukai Soekarno Hatta mencurigai adanya anomali pengiriman paket asal Cina. Bahan-bahan untuk membuat narkoba jenis happy water.


Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

11 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

Ditresnarkoba Polda Sulteng menggagalkan narkotika jenis sabu sebanyak 25 kilogram yang hendak dibawa ke Kab. Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.


Bareskrim Gerebek Clandestine Lab Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama di Sunter

11 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Jendral Mukti Juharsa memberikan keterangan kepada wartawan usai memeriksa Vokalis band Zivilia sebagai saksi jaringan narkoba internasional Freddy Pratama di Bareskrim, pada Kamis, 5 Oktober 2023. TEMPO/Ohan
Bareskrim Gerebek Clandestine Lab Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama di Sunter

Direktorat Tindak Pidana Narkoba menggerebek pabrik ekstasi yang dikendalikan oleh bandar narkoba jaringan internasional Fredy Pratama.