TEMPO.CO, Jakarta - Hingga saat ini, kepolisian belum menemukan penyebab kebakaran pabrik PT Mandom Indonesia di Kawasan Industri MM 2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Tim laboratorium forensik masih menyelidiki sumber titik api berasal.
"Labfor sedang proses mencari penyebabnya, jelas itu dari gas tetapi titik tepatnya dari mana kami belum tahu," kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, Jumat 24 Juli 2015.
Ia menuturkan timnya sedang bekerja untuk mencari tahu dugaan kelalaian. "Penyelidikan mengarah ke dugaan penyebab karena faktor sistem atau ada yang sengaja membocorkan (gas)," kata dia. Namun, menurut Tito, kecil kemungkinan ada yang sengaja membocorkan gas.
Jika terbukti penyebab kebakaran berasal dari sistem, kata dia, itu merupakan kesalahan instalasi atau pengawas. "Akan diperiksa apakah ada standar operasi prosedur dan apakah ada kelalaian dalam menjalankan standar operasi itu," kata dia. Apabila standar operasi prosedur tidak dijalankan, kata Tito , pengawas akan menjadi tersangka. "Sebab kelalaian menyebabkan korban jiwa," kata dia.
Penyelidikan kasus kebakaran PT Mandom dilimpahkan ke Polda Metro Jaya sebab korban jiwa yang ditimbulkan mencapai 17 orang. "Diambil alih sejak Senin lalu," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi, Komisaris Besar Ricky Naldo.
Menurut Ricky, kasus ini juga sudah dianggap sebagai kasus nasional sehingga ditangani oleh tingkat kepolisian yang lebih tinggi. Selama kasus ditangani Polresta Bekasi, kata Ricky, Kepolisian baru sebatas menangani para korban. Selain itu, hasil penyelidikan dari Pusat Laboratorium Forensik hingga Senin lalu belum keluar. "Penyidikan dasarnya adalah hasil Labfor," kata dia.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi di PT Mandom Indonesia Tbk, Kawasan Industri MM 2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada, Jumat pagi, 10 Juli 2015. Hingga saat ini tercatat 17 korban sudah meninggal dunia.
Hasil penyelidikan awal, diduga kebakaran berawal dari ledakan yang berasal dari pipa gas di ruang produksi. Namun, untuk memastikan, Kepolisian menunggu hasil dari Puslabfor Mabes Polri yang sudah melakukan pengecekan ke lokasi.
DINI PRAMITA | ADI WARSONO