TEMPO.CO, Jakarta - Rekan-rekan Yobi Fauzi Suparanto mengenal dia sebagai sosok yang baik tapi tertutup. "Dia orangnya tertutup soal masalah pribadi, tapi anaknya baik banget. Kami sering diajak menginap di apartemennya," kata teman korban yang hanya mau disebut namanya Kokoh saja, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 8 Agustus 2015.
Kokoh mengaku mengenal Yobi sejak awal perkuliahan di Universitas Trisakti, Jakarta Barat. "Kami lumayan akrab karena sudah kenal lama," ucap Kokoh. Dia mengatakan, Yobi sempat hadir di acara buka puasa bersama teman-temannya saat Ramadan lalu. Menurut Kokoh, Yobi juga beberapa kali bermain futsal bersama teman-teman kuliahnya.
Terkait dengan putusnya hubungan Yobi dengan mantan pacarnya, Kokoh mengaku tidak mengetahui banyak tentang hal tersebut. "Dia nggak banyak cerita soal masalah pribadi. Kita cuma tahu dia sudah lama putus,” tutur Kokoh. Komunikasi Yobi dan teman-temannya termasuk Kokoh mulai berkurang dalam beberapa pekan terakhir.
"Belakangan ini kami enggak tahu kabarnya dia, soalnya kuliah kan juga lagi libur. Terakhir komunikasi itu waktu Lebaran," kata Kokoh. Ia juga mengetahui korban tidak tinggal sendirian di apartemen tersebut. "Dia tinggal sama kakak sepupu yang sudah kerja. Saya pernah ketemu waktu kakaknya."
Yobi Fauzi adalah mahasiswa semester enam jurusan Teknik Informatika di Universitas Trisakti. Pemuda berusia 23 tahun itu ditemukan tewas mengenaskan setelah jatuh dari lantai 28 Apartemen Royal Mediterania, Jakarta Barat. Saat ditemukan, Yobi dalam kondisi tanpa mengenakan sehelai busana.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tanjung Duren Ajun Komisaris Antonius menyatakan hasil pemeriksaan sampai hari ini masih mengarah bahwa Yobi Fauzi berniat bunuh diri. "Kalau didorong pasti ada perlawanan. Jatuhnya enggak jauh. Ini kemungkinan meloncat sendiri," kata Antonius di kantornya, Sabtu, 8 Agustus 2015.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi, Antonius mengatakan, besar kemungkinan mahasiswa Universitas Trisakti itu sejak awal berniat mengakhiri hidupnya sendiri. "Saksi dari keluarga menyatakan korban putus dengan pacarnya karena tidak mendapatkan restu orang tua.”
Keributan yang didengar petugas kebersihan dari kamar Yobi sebelum kejadian bukan pertengkaran antara Yobi dan mantan pacarnya. "Itu Yobi yang sedang membantah nasihat kakak sepupunya untuk segera melupakan mantan pacar. Kebetulan suaranya kencang," ujarnya. Kesaksian itu berdasarkan keterangan Priska, kakak sepupu Yobi.
Antonius menegaskan, penyidik kepolisian masih akan terus mengusut kasus tersebut, termasuk mencari mantan kekasih Yobi, serta menyelidiki isi ponsel korban. "Kami masih akan terus menyelidiki seluruh barang bukti dan meneleusuri tempat kejadian perkara," ucap Antonius.
Berdasarkan pengamatan Tempo, lokasi jatuhnya Yobi di lobi Apartemen Royal Mediterania, Jakarta Barat, sudah dibersihkan oleh petugas kebersihan dari apartemen. Tidak ada lagi tampak tanda-tanda bahwa di tempat itu pernah terjadi peristiwa bunuh diri, yang sempat menghebohkan warga sekitarnya.
RADITYA PRADIPTA