TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambut positif beberapa operasi penggeledahan dan penetapan tersangka oleh kepolisian maupun kejaksaan terhadap pegawai negeri sipil DKI. Dia menyebutkan operasi itu akan memberikan efek jera bagi anak buahnya yang masih mencuri dan berupaya mengutak-atik anggaran. “Biar kapok,” katanya di Balai Kota, Selasa, 11 Agustus 2015.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Jakarta Timur menggeledah kantor Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Timur kemarin. Operasi itu terkait dengan dugaan korupsi proyek swakelola jembatan dan jalan raya yang dikerjakan pada 2012-2013. Negara ditaksir merugi Rp 15-16 miliar. Belum ada pejabat yang ditetapkan sebagai tersangka.
Pada hari yang sama, Kejaksaan Agung mengumumkan tiga anak buah Ahok menjadi tersangka proyek swakelola di Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Barat. Mereka berinisial W, MR, dan P. Negara merugi sekitar Rp 66 miliar.
Ahok bahkan berseloroh bahwa perilaku korupsi sudah menjalar ke semua sektor. “Mungkin terjadi di semua kantor suku dinas,” ujarnya.
Ahok melontarkan ancaman kepada anak buahnya yang masih berani berniat korupsi. Sebab, polisi dan kejaksaan sudah siap mengincar mereka. “Maka, ketika saya sama Pak Joko Widodo masuk, sudah ingatkan jangan aneh-aneh. Kalau ketahuan akan kami jadikan staf,” tuturnya.
RAYMUNDUS RIKANG