TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tak akan tunduk pada konstituennya. Sebab, kata dia, perilaku konstituen bisa melanggar konstitusi.
"Yang saya pegang ialah konstitusi. Saya siap tak terpilih lagi jika konstituen saya melanggar konstitusi," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 14 Agustus 2015.
Ahok menjelaskan, seharusnya yang menjadi pegangan pemimpin ialah konstitusi. Sebab, negara ini didirikan atas dasar konstitusi. "Negara ini bukan berpegang pada suku, ras, dan agama," ujarnya.
Menurut Ahok, ada masyarakat yang berasal dari golongan dan agama tertentu yang masih saja melanggar aturan. "Kalau berpegang pada konstitusi, aturannya kan jelas," ucapnya.
Ahok menuturkan hal itu setelah mengukuhkan 54 anggota Paskibra Provinsi DKI Jakarta 2015. Puluhan anggota Paskibra itu dari sekolah menengah atas sederajat. Tak hanya bicara soal konstitusi, Ahok juga berbicara soal patriotisme di Indonesia yang mulai luntur. (Baca: Ahok: Patriotisme Itu Tidak Mencuri Uang Rakyat)
GANGSAR PARIKESIT