Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Anggota Paskibraka, Maria Felicia Gunawan (tengah) pembawa duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2015. Maria Felicia Gunawan berasal dari SMAK Penabur Gading Serpong, Provinsi Banten. Tempo/Aditia Noviansyah
Anggota Paskibraka, Maria Felicia Gunawan (tengah) pembawa duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2015. Maria Felicia Gunawan berasal dari SMAK Penabur Gading Serpong, Provinsi Banten. Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang — Maria Felicia Gunawan, 16 tahun, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, yang terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka pada 17 Agustus 2015 rupanya punya keinginan menjadi seorang jurnalis.

Gadis yang menguasai bahasa Mandarin sejak kecil ini menurut tantenya, Novita, suka dengan dunia kewartawanan. “Cia pernah bilang tertarik dunia jurnalistik, tapi dia ingin jadi produser atau yang di belakang layar,” kata Novita, kala ditemui Tempo di gedung SMAK Penabur, Selasa sore, 18 Agustus 2015.

Baca juga: Cemas di Depan Jokowi,Ini Hebatnya Si Cantik Pembawa Bendera

Selain bahasa Mandarin dan Inggris, Cia yang juga punya panggilan singkatan namanya, Marfel, juga tertarik dengan bahasa Jepang. Cia mempelajari bahasa dan seluk beluk tentang Jepang, termasuk anime dan makanan Jepang, sushi. “Di rumah suka ajak makan dengan bahasa Jepang. Belum mahir, tapi anaknya mau belajar,” ujar Novita.

Namun tentang pilihan cita-citanya nanti dan rencana ke depan Cia memilih universitas, Novita mengatakan keponakannya itu akan menunggu pameran pendidikan yang biasa digelar di sekolah. "Dia akan terbuka wawasan harus masuk universitas dan jurusan apa nantinya," ujarnya.

Di sekolahnya, Maria memiliki rekam jejak prestasi akademik. Wali Kelas X Bambang Suanggono menyebut Cia masuk rangking sepuluh besar. Dari biodata yang disimpan di sekolah itu, sewaktu SMP Cia meraih penghargaan seperti juara olimpiade fisika dan lomba story telling. “Cia anak berbakat, disiplin, dan selalu menjadi motivator kawan-kawannya,” kata Bambang.

Kepala Sekolah SMAK Penabur Gading Serpong Satijan mengatakan Cia dan sejumlah rekan yang terpilih menjadi paskibra, baik di Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten, sangat membanggakan sekolah. “Kami sedang persiapkan penyambutan untuk mereka," kata Satijan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada sepuluh pelajar SMAK Penabur yang mengikuti seleksi paskibra tingkat kabupaten dan berhasil terpilih dari 500-an peserta. Dari jumlah itu, Cia dan kawannya Stenley mewakili Kabupaten Tangerang mengikuti seleksi tingkat Provinsi Banten. Keduanya sempat menampilkan tarian daerah Lenggang Nyai untuk mewakili Banten pada seleksi nasional di Cibubur.

Namun Stenley gugur pada seleksi tingkat nasional dan menjadi paskibra di tingkat Provinsi Banten. Sementara Cia bersama seorang perwakilan paskibra dari Kota Tangerang melaju ke paskibraka nasional. Adapun delapan pelajar lainnya menjadi paskibra di Kabupaten Tangerang.

AYU CIPTA 

Baca juga:

Daftar Univertas Terbaik: Penyebab IPB Kalahkan UI
Baru Jadi Menteri, Rizal Ramli Ditegur Jokowi: Ini Sebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

29 Agustus 2015

Ilustrasi. wikimedia.org
Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.


Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

25 Agustus 2015

Anna Sembiring, Petugas konservasi POLIN Museum of The History of Polish Jews. TEMPO/ L.R. Baskoro
Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.


Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

22 Agustus 2015

Seorang warga Suku Dayak Landak menngoperasikan kameranya jelang ikuti Karnaval Katulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, 22 Agustus 2015. Karnaval Katulistiwa tersebut akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Agustus 2015 siang nanti. TEMPO/Subekti
Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.


HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

19 Agustus 2015

Sejumlah peserta bersaing ketat di lintasan balap kuda, agar dapat keluar sebagai juara di perlombaan Vesta Fillies' Handicap. Lingfield, Inggris, 13 Agustus 2015. Justin Setterfield/Getty Images
HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.


Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

19 Agustus 2015

Anggota Paskibraka, Maria Felicia Gunawan (tengah) pembawa duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2015. Tim Sadewa bertugas sebagai pengibar dan Nakula sebagai tim penurunan bendera Sang Saka Merah Putih. Tempo/Aditia Noviansyah
Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.


Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

19 Agustus 2015

Finalis Indonesian Idol asal Medan Di Muhammad Devirzha atau Virzha. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.


Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

19 Agustus 2015

Seorang pengendara sepeda menghadang laju konvoi motor gede (moge) di perempatan Condong Catur, Yogyakarta, 15 Agustus 2015. Aksi Elanto Wijoyono, pria pemberani tersebut membuat heboh Nitizen di sejumlah sosial media. youtube.com
Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.


Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

19 Agustus 2015

Jusuf Kalla. ANTARA/Ismar Patrizki
Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.


Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

18 Agustus 2015

Pasukan Paskibraka mengibarkan Bendera Merah Putih saat upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2015. Tim Sadewa bertugas sebagai pengibar dan Nakula sebagai tim penurunan bendera Sang Saka Merah Putih. Tempo/Aditia Noviansyah
Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.


Soal Lambang PKI Saat Kirab, Luhut: Tak Usah Terlalu Serius

18 Agustus 2015

Luhut Binsar Panjaitan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Soal Lambang PKI Saat Kirab, Luhut: Tak Usah Terlalu Serius

Menkopolhukan Luhut Binsar Panjaitan menilai kemunculan simbol komunis dalam perayaan kemerdekaan Indonesia kemarin sebagai hal yang biasa.