Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok Kecewa, Taman Jadi Kotor Seusai Demo Besar

image-gnews
Petugas kebersihan membersihkan sampah sisa demo peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Depan Istana Merdeka, Jakarta, 1 Mei 2015. TEMPO/Subekti.
Petugas kebersihan membersihkan sampah sisa demo peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Depan Istana Merdeka, Jakarta, 1 Mei 2015. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama demonstrasi buruh di Jakarta, Selasa kemarin, polisi yang berjaga sudah dipilah menjaga para demonstran agar tak ricuh. Juga penjagaan terhadap obyek-obyek vital. Bahkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja menjaga taman supaya tak diinjak para demonstran.

Ahok, sapaan akrab Basuki, sudah memperingatkan para demonstran sejak dua hari lalu agar unjuk rasa itu tak merusak keindahan dan properti publik. “Saya meminta Polisi Pamong Praja memotret demonstrasi sebagai bukti bahwa mereka merusak taman,” katanya.

Karena itu, Satuan Polisi Pamong Praja mengerahkan 100 personelnya di sekitar taman Balai Kota, dekat Istana Negara, dan sepanjang Jalan Merdeka Barat di dekat patung kuda. “Mereka bertugas secara khusus,” kata Kukuh Hadi Santoso, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.

Hanya, tugas khusus itu justru dipakai para polisi untuk mencari tempat berteduh. Berdasarkan pantauan Tempo pada 1 September, beberapa demonstran yang menyeberang jalan dengan menerobos pagar kawat taman di sepanjang Jalan Merdeka Barat hingga Merdeka Utara dibiarkan saja. Para polisi itu hanya duduk memainkan telepon seluler dan tak menegur mereka yang menginjak taman.

Menurut Kukuh, selain bertugas menjaga taman, 100 polisi lain berjaga menghalau pedagang asongan menggelar barang dagangan sembarangan. “Agar unjuk rasa tetap tertib dan bersih,” katanya. Nyatanya, para polisi itu membiarkan pedagang menyerbu lokasi demo. Dari penjual bakso, mi ayam, ketoprak, minuman, hingga kaus anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Polisi Pamong Praja, kepolisian Jakarta mengirim 2.500 personel bantuan untuk menjaga jalannya demonstrasi. Mereka berkumpul di depan Balai Kota, Istana Wakil Presiden, Monumen Nasional, Bundaran Hotel Indonesia, serta di sekitar patung kuda di bundaran Indosat yang menjadi pusat unjuk rasa. Di tempat lain, petugas juga berjaga di depan kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan.

Jumlah personel Polisi Pamong Praja tampak lebih banyak di sekitar Istana Negara. Menurut Yandi, salah seorang polisi, ada 400 anggota yang berjaga di tempat itu. "Ini yang paling banyak, soalnya kami menjaga kantor Presiden," katanya.

Sekitar 15 ribu buruh dari kota di sekitar Jakarta tumpah di patung kuda itu sejak pukul 10.00, Selasa, 1 September 2015. Mereka memenuhi Jalan Merdeka Barat sepanjang 500 meter. Para buruh ini berjalan kaki menuju Istana Negara dan membacakan 10 tuntutan dalam unjuk rasa 1 September itu. Mereka membawa kantong plastik untuk sampah, tapi tak ditegur ketika menginjak taman. (Baca: Ahok: Demo Itu Hak, tapi Jangan Mengotori Kota)

DINI PRAMITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

2 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

17 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

20 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

21 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

21 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

22 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

25 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

41 hari lalu

Petugas mengamati mesin pengolah sampah di TPS3R Ciracas setelah diresmikan Pj Gubernur Heru Budi Hartono di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Pada 2023, Pemprov DKI Jakarta telah membangun tujuh titik TPS3R dengan fasilitas mesin pengolah sampah yang diharapkan dapat menurunkan jumlah volume sampah di TPA Bantar Gebang. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.