TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia ambil langkah cepat mengantisipasi terulangnya kejadian penggelapan voucher gratis yang dilakukan karyawannya sendiri sejak Maret 2015 lalu. Sejumlah jajaran direksi pun melakukan rapat terbatas untuk memperketat pengawasan, pada Selasa, 22 September 2015 siang. (Baca: Polisi Bekuk Pemalsu Nomor Seri Voucher Garuda Indonesia)
“Yang jelas tadi ada instruksi dari pimpinan bahwa pengawasan makin diperketat,” ujar Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar saat dihubungi Tempo, Selasa siang.
Benny menjelaskan bahwa hasil rapat yang dilakukan oleh jajaran direksi menghasilkan sejumlah poin penting yang akan diberlakukan. Di antaranya melakukan pengawasan bagi pemegang kebijakan lebih ketat.
Selain itu, pihak perusahaan juga memberlakukan penggunaan teknologi secara maksimal. Peranan teknologi diharapkan bisa mendorong setiap kebijakan berjalan secara transparan. Jadi, jika didapati karyawan yang memiliki pendapatan tinggi mendadak mudah dideteksi.
Maskapai milik negara ini juga mewajibkan semua karyawannya untuk semakin mematuhi Standar Operasional Prosedur yang sebelumnya ditetapkan oleh perusahaan. “Memang agak berat, tapi ini juga untuk memudahkan kami juga,” katanya.
Sementara terkait sistem perusahaan, Benny mengklaim bahwa mekanisme perusahaan sudah berjalan dengan baik. Garuda Indonesia sudah punya standar prosedur yang harus diterapkan. Dalam kasus ini, ia menanggapi tersangka Adhi Subekti telah melakukan tindakan yang nekat.
“Setahu saya, baru kali ini ada kejadian seperti ini dengan senilai gede (besar) seperti itu,” ujar dia. Dalam mengungkap kasus ini, Garuda Indonesia siap untuk bertindak terbuka demi berjalannya penyidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. (Baca: Begini Caranya Karyawan Garuda Memalsukan Voucher Perusahaan)
AVIT HIDAYAT
Simak juga:
Anak Sopir Go-Jek Ditabrak Kopaja, Biaya Rumah Sakitnya...
Muncikari Robby Abbas Sedih, Dipenjara Tak Bisa...