TEMPO.CO, Depok - Sejumlah situ di Kota Depok mengalami kekeringan akibat kemarau. Salah satunya Situ Cilodong di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong. Situ tersebut kini seperti lapangan yang retak. Itu dimanfaatkan warga mencari kerang yang terselip di tengah tanah yang retak-retak.
"Ini kekeringan yang terparah. Kurang dari tiga bulan sudah kering seluruhnya," kata Ketua Kelompok Kerja Situ Cilodong Muhammad Kujang, Rabu, 13 September 2015.
Pada 2005, Situ Cilodong sempat mengalami kekeringan serupa. Namun jangka waktunya lebih panjang. Menurut dia, kekeringan saat ini terjadi karena terjadi sedimentasi yang cukup parah di Situ Cilodong. Seharusnya kedalaman situ mencapai 4 meter. Tapi saat ini paling dalam 2 meter. "Air jadi cepat habis. Bahkan dasar situ saat ini sejajar dengan saluran air di sampingnya," ucapnya.
Situ Cilodong, ujar Kujang, merupakan tempat penampung air hujan dan cadangan air untuk musim kemarau. Situ seluas 6 hektare itu juga menjadi sumber air bagi warga Cilodong. "Saya sendiri minum air situ ini," tutur Kujang, yang rumahnya berhadapan dengan Situ Cilodong. Situ Cilodong juga menjadi salah satu obyek wisata yang menyokong ekonomi kerakyatan. "Kunjungan berkurang 80 persen ke situ ini. Pemilik usaha sudah mengeluhkannya," tuturnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Seksi Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Dea Akhmad mengatakan hampir semua situ airnya menyusut. Adapun saat ini ada tiga situ yang airnya sudah tidak ada atau benar-benar kering, yakni Situ Cilodong, Cinere, dan Sidamukti di Sukmajaya. "Masih terus dilihat dan didata. Sejauh ini, baru tiga situ yang kering," ucapnya. Total, di Depok ada 24 situ yang tersebar di sebelas kecamatan.
IMAM HAMDI