TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah paranormal yang mengatasnamakan Komunitas Paranormal Jakarta Peduli Ahok (Kopaja Ahok) mengadakan acara ruwatan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Bundaran Hotel Indonesia Senin sore 28 september 2015. Menurut mbah Mijan, koordinator Kopaja Ahok, aksi ini dilakukan untuk mengawal pembangunan di Jakarta. "Kami ingin mengawal Ahok hingga pembangunan Jakarta selesai, karena dia banyak pro-kontranya," ujarnya.
Ahok tidak hadir dalam aksi ini. Wujud kehadirannya direpresentasikan lewat boneka beruang coklat bertuliskan Ahok. Tak lupa peralatan ruwat seperti menyan, alat pembakaran, bunga, altar kain hitam, daun sirih serta ayam berwarna hitam bertuliskan angkara murka dan ayam putih bertuliskan kesucian. "Ayam hitam simbolik energi negatif, ayam hitam akan kami sembelih, biar energi negatif Ahok hilang. Ayam putih perlambang biar mulus akan kami lepas." tutur mbah Mijan.
Baca juga:
Ini Duit yang Dipakai Setya Novanto Cs & Ahok: Siapa Boros?
Tiru Ahok, Wali Kota Bekasi Bikin Sistem Penilaian Pegawai
Mbah Mijan mengaku membakar kemenyan untuk mendatangkan wangi terhadap nama Ahok. "Untuk mengusir bau enggak sedap atau isu-isu miring yang menerpanya," tutur Mbah Mijan.
Toh, kumpulan paranormal ini menyayangkan sikap Ahok yang tak mempercayai ritual semacam ini. "Jika ngga percaya dengan hal-hal gaib, cukup disimpan di dalam hati." ucap Mbah Mijan. Menurutnya ritual ini adalah aksi spontan. Rencananya aksi ini akan digelar di Balai Kota, namun terhalang perizinan.
Ritual ruwat Ahok ini diawali pembacaan doa di bundaran HI. Setelah membakar kemenyan, boneka beruang Ahok ditutupi daun sirih. Mereka kemudian berjalan mengelilingi bunderan HI sambil menaburkan bunga. Tiga orang wanita mengikuti sambil membawa spanduk bertuliskan 'Jakarta (masih) butuh Ahok, Nyali Ahok (masih) Jempol'. "Ayam hitam akan kami sembelih di tempat khusus." ucap Mbah Marijan.
EGI ADYATAMA