TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menemukan sejumlah kejanggalan dalam pencurian di ruang Biro Hukum dan Humas Gedung AA Maramis II Kementerian Koordinator Perekonomian.
Kejanggalan itu, misalnya, minimnya jejak yang ditinggalkan pencuri. Bahkan pintu ruangan masih utuh dan tidak ada kerusakan sedikit pun. "Sepertinya pencuri sudah hafal seluk-beluk ruangan tersebut," ujar Kepala Polsek Metro Sawah Besar Komisaris Ronald Purba ketika dihubungi Tempo, Rabu, 30 September 2015.
Untuk itu, kata Ronald, polisi berencana memeriksa seluruh petugas keamanan yang bertugas sejak Jumat hingga Senin lalu. Sebab, tidak tertutup kemungkinan pencurian ini melibatkan orang dalam. "Masih kami selidiki," katanya.
Ronald mengungkapkan, hingga saat ini, kepolisian telah meminta keterangan dari pegawai Kementerian yang dipimpin Darmin Nasution itu. "Saksi yang diperiksa antara lain pegawai Kementerian yang pertama kali menemukan pencurian tersebut, Radito dan Hafis Judin, serta sekuriti yang bertugas," tuturnya.
Ronald mengatakan penyelidikan menemukan kendala lantaran tak ada kamera pengawas di ruangan tersebut.
Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian dibobol maling. Peristiwa yang terjadi di ruang Biro Hukum dan Humas Gedung AA Maramis II itu baru diketahui pada Senin lalu sekitar pukul 11.00 WIB. Diduga pelaku masuk dan menjalankan aksinya pada malam sebelumnya.
Pencurian tersebut mengakibatkan kerugian sekitar Rp 100 juta. Barang yang dicuri antara lain kamera SLR 5 buah, kamera perekam (handycam), lensa kamera, tripod, dan laptop.
GANGSAR PARIKESIT