TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mendatangi rumah duka Putri Nur Fauziah, anak perempuan berusia 9 tahun yang dibunuh dan dimasukkan dalam kardus. Muhaimin datang sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengenakan batik berwarna hijau.
Begitu tiba, Muhaimin disambut Asep Saepulloh, ayah korban di ruang tamu sempit berukuran 3x3 meter. Mereka lalu memanjatkan doa sejenak. "Saya akan mengemukakan bahwa peristiwa ini harus menjadi kekuatan ibu dan bapak. Putri ini naik dan Insya Allah menjadi tiket bapak ke surga," kata Cak Imin.
Cak Imin lalu menanyakan beberapa hal kepada Kepala Kepolisian Sektor Kalideres Komisaris Besar Darmawan Karosekali. Darmawan memang sejak pagi berada di rumah duka untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga Putri.
"Pencarian pelaku bagaimana? Terus?" ujar Cak Imin. "Masih pak," jawab Darmawan.
"Tak boleh dibiarkan dan harus tuntas supaya tidak terulang lagi. Masyarakat di seluruh Indonesia harus waspada, karena kejadian seperti inj banyak terjadi," kata Cak Imin. "Istilahnya darurat keamanan anak."
Kepada Asep, ia lalu berjanji akan memperjuangkan kenaikan anggaran kepolisian agar kamera pengintai atau CCTV (Circuit Closed Television) dapat diletakkan di tempat-tempat yang ramai anak. "Semua tempat umum, tempat ramai anak harus ada cctv. Ini membantu polisi pengawasan," tutur Cak Imin yang masih juga menjadi anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Saat akan berpamitan dengan keluarga, Cak Imin memberikan santunan sejumlah uang yang dimasukkan dalam amplop coklat. Lawatan Cak Imin berlangsung selama kurang lebih 15 menit.
Putri dibunuh pada Jumat, 3 Oktober lalu antara pukul 9.30 WIB hingga 22.30 WIB. Putri terakhir kali terlihat saat pulang sekolah. Namun, alih-alih pulang ke rumah, sepupunya melihat Putri berbelok arah.
Jenazah Putri ditemukan pukul 22.30 WIB di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Saat ditemukan, kondisi jenazah di dalam kardus di bawah Jembatan Sahabat dengan kondisi kedua tangan dan kaki dililit lakban menekuk di depan dada. Menurut pemeriksaan, terdapat darah di kemaluan dan dubur korban. Diduga sebelum dibunuh, korban mengalami pelecehan seksual.
INDRI MAULIDAR