TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Sektor Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Harry Sulistyo mengatakan penyelidikan penyebab kebakaran di Pasar Kebon Melati atau Pasar Inpres Tanah Abang masih berlangsung. Saat ini, kepolisian sedang menunggu hasil uji Laboratorium dan Forensik.
Harry berujar, hasil dari Labfor kemungkinan keluar pekan depan. "Kami masih tunggu hasil dari Labfor, kurang lebih seminggu lagi," katanya saat dihubungi Tempo pada Senin, 12 Oktober 2015. Namun ia mengatakan tidak menutup kemungkinan hasilnya akan keluar lebih cepat.
Menurut seorang pedagang di Pasar Inpres, api terlihat pada pukul 01.30 WIB Minggu, 11 Oktober 2015 dari atas bangunan sebuah kios kosong. Kios tersebut biasanya difungsikan sebagai gudang.
Seorang petugas keamanan yang sedang bertugas, Achmad Sani mengatakan kemungkinan api berasal dari arus pendek dari kios tersebut. "Di sana tempat untuk simpan kelapa. Kadang ada yang tidur juga," ujarnya.
Kebakaran tersebut menghabiskan 136 tempat usaha. PD Pasar Jaya menyiapkan tempat di Blok A bagi korban kebakaran untuk berjualan kembali. Manager Area Pusat 1 PD Pasar Jaya Nurman Adi mengatakan pihaknya menyiapkan tempat penampungan sementara bila Blok A penuh.
Lokasi kebakaran di Pasar Inpres, menurut Nurman, tidak akan dibangun kembali. Sebabnya tahun 2016 mendatang pasar tersebut akan direvitalisasi. Nurman mengatakan Pasar Kebon Melati dan Lontar akan direvitalisasi menjadi Rusun Terpadu, yaitu rusun yang dilengkapi dengan pasar di 4 lantai dasarnya. "Semua pedagang sudah setuju," katanya.
VINDRY FLORENTIN