TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah merencanakan revitalisasi Pasar Inpres Tanah Abang menjadi rusun terpadu. Ia membantah pasar sengaja dibakar.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan pedagang di Pasar Lontar dan Pasar Kebon Melati, yang biasa disebut Pasar Inpres, akan menempati empat lantai bawah bangunan rusun terpadu. Sementara 20 lantai lainnya akan difungsikan sebagai tempat tinggal. "Pengalaman kami, kalau pasar tradisional dibikin empat lantai, lantai tiga dan empat itu sepi karena orang naiknya malas. Makanya kami buat rusun di atasnya," kata Ahok di Balai Kota pada Senin, 12 Oktober 2015.
Ahok berharap revitalisasi yang akan dilakukan tahun depan itu dapat menarik minat pedagang kaki lima untuk bergabung. "Harapannya kami bisa mendorong banyak PKL masuk ke dalam," ujarnya. Jika banyak yang tertarik, lantai lima bisa difungsikan untuk berdagang.
Sementara itu, Ahok mengatakan belum menentukan target penghuni rusun. Rusun bisa ditempati oleh warga sekitar atau warga pindahan dari daerah lain. Ia mengatakan semuanya masih tergantung kepada kebutuhan dan ketersediaan unit. "Umumnya kita ingin pedagang yang tinggal di (lantai) atas," katanya.
Pasar Kebon Melati terbakar pada pukul 01.30 WIB Minggu, 11 Oktober 2015. Sebanyak 136 kios terkena dampak dari kebakaran tersebut. PD Pasar Jaya menyediakan tempat di Blok A sebagai tempat berjualan sementara hingga revitalisasi pasar dilakukan.
Dikonfirmasi kaitan kebakaran dengan rencana revitalisasi pasar, Ahok mengatakan pasar tidak sengaja dibakar. Rencana pembangunan rusunawa di lokasi tersebut sudah disosialisasikan sejak awal 2015 dan telah disetujui pedagang. "Gila apa? Masa sengaja dibakar?" ujarnya.
VINDRY FLORENTIN