TEMPO.CO, Jakarta - Ruang Panel Gedung DPRD DKI Jakarta Blok H mengeluarkan asap. Saat ini, petugas PLN sedang menyelidiki penyebabnya. Kepala Biro Umum Agustino Darmawan mengatakan petugas PLN diberi waktu untuk menyelidiki. "Kita harus nunggu PLN dulu," katanya di depan Ruang Panel DPRD DKI Jakarta pada Senin, 12 Oktober 2015. Agus mengaku setiap perkembangan terbaru langsung disampaikan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Saya langsung BBM-an sama Pak Gubernur."
Hingga saat ini, Agus mengatakan semua pegawai di Gedung DPRD sudah turun. "Pegawai di atas turun lewat tangga," ujarnya.
Sebelum kejadian, listrik di kompleks Gedung DPRD padam. Rohiman, Petugas Keamanan, mengatakan kemungkinan asap berasal dari listrik yang korsleting. "Tapi sekarang lagi diperiksa petugas PLN," katanya di Ruang Genset pada Senin, 12 Oktober 2015. Sebelum ruangan berasap, listrik di kompleks DPRD DKI Jakarta sempat padam pada pukul 12.05 WIB.
Senggono, petugas Pemadam Kebakaran Sektor Gambir, mengatakan meluncurkan 45 personel setelah menerima laporan. "Katanya ada kebakaran di DPRD," ujarnya. Petugas menyiapkan alat pemadam api ringan untuk memadamkan air. "Enggak bisa pakai air, listrik soalnya." Saat ini, petugas pemadam kebakran sedang menunggu perkembangan dari petugas PLN. "Kalau bisa ditinggal, ya ditinggal saja," ujarnya.
Seorang petugas pemadam kebakaran, yang namanya tidak ingin disebut, mengatakan sumber asap berasal dari trafo atau transformator. "Trafo-nya terbakar, meleleh," katanya. Transformator adalah alat untuk menyalurkan tenaga listrik. Menurut dia, transformator terbakar bisa disebabkan oleh korsleting dan kelebihan daya.
VINDRY FLORENTIN