TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik meragukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok bisa maju pilkada DKI 2017 dan memenanginya. Alasannya, hingga saat ini belum ada partai yang mendukungnya. Selain itu, Ahok untuk maju lewat jalur independen juga tak mudah. "Enggak Mungkin Menang," kata Taufik saat dihubungi, Rabu 14 Oktober 2015.
Namun, dua partai justru merasa kepincut untuk menyokong Ahok. Mereka adalah Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem.
Ketua Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas tak memungkiri kader di tingkat akar rumput menginginkan partainya mengusung Ahok pada pemilihan kepala daerah 2017 nanti. "Peluang Ahok menang kembali sangat besar," ucap dia di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Jumat, 16 Oktober 2015.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting Rabu kemarin. Berdasarkan survei mereka, Ahok elektabilitas Ahok sebesar 23 persen masih tinggi dibandingkan calon lainnya seperti Wali Kota Bandung Ridwal Kamil. "Kami buka pintu selebar-lebarnya buat Ahok," kata Hasbiallah.
NasDem juga kepincut dengan elektabilitas Ahok yang masih tinggi. "Tentu kami senang jika Ahok merapat ke kami. Tapi harus menjadi anggota partai dulu," ucap Ketua Fraksi, Bestari Barus.
Jika Ahok bergabung, Bestari berujar, partainya telah menyiapkan beberapa kader yang bisa dijadikan sebagai wakil gubernur. Sayangnya Bestari tak mau menyebutkan calon pendamping Ahok itu.
ERWAN HERMAWAN