TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Polisi Sektor Cipondoh Kota Tangerang Komisaris Paryanto mengatakan masih menyelidiki kematian anak buahnya, Inspektur Satu Budi Riyono. Sejauh ini diduga Kepala Unit Lalu Lintas Kepolisian Sektor Cipondoh itu bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya sendiri. "Dia tak tahan dengan tekanan kehidupan pribadinya,” kata Paryanto, Ahad, 1 November 2015.
Menurut Paryanto, selama tiga bulan terakhir Budi menjalin hubungan istimewa dengan Herlin Herlina, janda beranak tiga yang tinggal di Cluster Griya Kenanga, Blok D6, Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Budi sangat menyukai Herlin dan berniat menikahi karyawati bank swasta itu. Namun niat Budi mendapat sandungan. Sebab polisi itu masih terikat perkawinan dengan wanita lain. Herlin bersedia menikah dengan Budi asalkan pria itu bercerai dengan istrinya.
Jumat, 30 Oktober 2015, Budi bermalam di kediaman Herlin. Dia kembali merayu Herlin untuk menikah. Bahkan keesokan harinya, Budi tetap melontarkan ajakan untuk menikah. Herlin tetap bergeming. Saat itulah terdengar suara letusan dan Budi terkapar. "Budi melepaskan tembakan ke kepalanya sendiri," kata Paryanto.
Herlin berteriak histeris saat melihat Budi tergeletak dengan kepala berlubang. "Itu terjadi sekitar pukul 05.30," kata Ketua RT 06 Afandi Rudianto. Tetangga berdatangan setelah mendengar suara gaduh itu.
Menurut Afandi, Herlin tinggal sendirian di rumah itu. Budi sering menyambanginya sejak beberapa bulan terakhir. "Meski tidak lapor, tapi kami sering lihat mereka," katanya.
JONIANSYAH HARDJONO