TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki secara resmi menutup website www.tamanismailmarzuki.co.id. Hal ini dilakukan karena dibubarkannya BP PKJ TIM dan digantikan Unit Pengelola PKJ.
"Mulai saat ini Redaksi Tim Kreatif PKJ TIM tidak lagi menginformasikan seluruh kegiatan di Taman Ismail Marzuki melalui website, kalender acara bulanan, Facebook, maupun Twitter," demikian bunyi pengumuman yang muncul di website itu, Jumat, 13 November 2015.
Padahal website tersebut berisi database para seniman di seluruh Indonesia yang pernah menggelar acara di TIM. Selain itu, pencinta seni bisa mengetahui jadwal acara sepanjang tahun di TIM melalui situs itu serta memesan tiket secara online.
Penutupan website ini merupakan salah satu akibat pengelolaan TIM yang diambil alih oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Alasannya, BP PKJ, yang merupakan organisasi swasta, tidak diperkenankan mengelola aset pemerintah dan mendapat hibah tiga tahun berturut-turut.
Padahal, selama 47 tahun, pusat kesenian itu dikelola BP PKJ. Karena itu, BP memiliki dokumentasi lengkap kegiatan seni di TIM selama ini.
Baca Juga:
"Sayangnya, mereka (UP PKJ) tidak mau melanjutkan program-program yang sudah kami kerjakan. Terpaksa (website) kami tutup," ujar Kepala Bidang Pemasaran BP PKJ Bambang Hadi Prayitno.
Kepala Sub-Bagian Tata Usaha UP PKJ Verony Sembiring mengatakan aset milik BP, seperti website dan dokumentasi, tak bisa diambil alih bila BP meminta uang pengganti. DKI tidak mengalokasikan dana untuk pembelian semacam itu.
"Kalau mereka menyerahkan tanpa syarat, tanpa harga, akan kami lanjutkan pengelolaannya," katanya. "Tapi, sewaktu kami bertemu, mereka bilang ini ada biaya. Sedangkan kami tidak ada biaya untuk membeli website atau semacam itu."
INDRI MAULIDAR