TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan bahwa mMulai tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginginkan bantuan untuk korban banjir tidak lagi berupa bahan pangan tetapi berupa kartu yang bersifat seperti uang elektronik. Kartu ini merupakan hasil kerja sama pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Bank DKI belum siap dari segi sarana dan teknologi, makanya kami berikan kepada bank yang sudah siap yakni BRI,” ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota, Selasa, 17 November 2015.
Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Sosial Musrokhan saat dihubungi. Ia mengatakan, pemerintah telah mengadakan tender sebelumnya terhadap bank-bank pemerintah, termasuk juga Bank DKI. Dari hasil pertemuan tersebut, kata dia, BRI memiliki teknologi paling lengkap.
“Satelit BRI paling mumpuni di antara bank-bank lain yang hadir saat itu. Teknologi yang dinilai BRI juga paling lengkap dari yang lain,” ujar dia. Selain faktor tersebut, Musrokhan juga mengatakan bahwa akses terhadap BRI juga lebih mudah. “Sudah tersebar di segala pelosok Jakarta,” kata dia.
Musrokhan menambahkan, ke depannya tidak menutup kemungkinan untuk menggandeng bank-bank lainnya. “Ke depannya akan konsorsium dengan bank-bank lain tetapi prioritas kami tetap bank milik pemerintah,” tutur dia.
Program ini dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar warganya dapat membeli sendiri apa yang jadi kebutuhan mereka setelah terkena bencana banjir. Selain itu Ahok juga mengatakan, dengan kartu ini, warga yang memakai E-Natura akan mudah dipantau. Dirinya menjelaskan bahwa program ini dibuat agar pemerintah bisa memonitor bantuan dengan baik.
“E-Natura kan sama kayak e-money. Kami enggak mau memberi bantuan seperti operasi pasar. Di operasi pasar kan kamu nggak tahu siapa yang beli beras kamu. Dengan pakai E-Natura ini kami bisa tahu orang yang kami bantu beli apa saja,” ujar Ahok, Senin lalu.
BAGUS PRASETIYO