Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Markup, Ahok Pangkas Anggaran Dinas Pariwisata

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Aditia Noviansyah
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan anggaran yang akan dialokasikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun depan akan dipangkas. Hal tersebut, menurut Ahok, dilakukan karena Disparbud dianggap terlalu menghambur-hamburkan anggaran pada tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun 2014, mereka pesta pora tuh bikin festival Rp 1,2 triliun lebih. Tahun 2015, Rp 700 miliar lebih kami potong. Bikin Festival Kota Tua, Rp 5 miliar, Rp 10 miliar, apa-apaan? Makanya, pada 2016, dinasnya aja bisa tinggal Rp 150 miliar. Kalau tambah suku-suku dinas sekitar Rp 9-10 miliar, Saya kira Disparbud mungkin di bawah Rp 300 miliar tahun depan," ucap Ahok.

Ahok mengaku festival-festival yang diadakan Disparbud pada tahun-tahun lalu sebenarnya tidak ada salahnya. "Saya bukan antifestival. Saya bukan antievent. Yang saya anti itu markup dengan para EO (event organizer). Sekarang prioritas kami evaluasi yang terlalu banyak markup," tutur Ahok.

Menurut Ahok, dengan diselenggarakannya sebuah kegiatan oleh EO, peluang terjadinya markup menjadi lebih besar. Ahok mencontohkan sebuah pergelaran seni yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki. "Karena pakai EO, pada waktu lelang, mereka memasukkan biaya sewa Teater Besar Jakarta sebesar Rp 300-400 juta. Sekarang saya tanya, ada enggak sih pemerintah bikin acara di gedungnya sendiri tapi bayar? Dalam perda, enggak ada," kata Ahok.

Karena itu, Ahok mengaku akan menyelidiki adanya markup yang tidak bisa diusut karena yang menyelenggarakan kegiatan selama ini adalah EO. "Kenapa enggak ketemu kasus seperti ini? Karena lewat EO. Kan EO yang menang. Ke depan, kami enggak mau lagi. Pokoknya, yang namanya rutin-rutin, enggak ada EO-EO-an deh. Persoalan di DKI itu enggak ada yang susah. Yang susah itu ngadepin orang-orang pintar, pura-pura sopan, tapi markup," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Ahok ingin Disparbud berfokus pada peremajaan dan perawatan museum-museum yang ada di Jakarta. "Museum kita kan lembap. Ada juga yang tergenang. Masak, museum enggak bisa bikin selokan terus kasih pompa? Malah bikinnya festival, event Rp 3 miliar, Rp 5 miliar, aduh. Kemarin aja, Disparbud hampir Rp 300 miliar lho untuk sesuatu yang enggak pantes. Nah, itu yang harus kuat-kuatan," ujar Ahok.

Ahok pun menegaskan, pada pembahasan kebijakan umum anggaran (KUA) dan plafon prioritas anggaran sementara (PPAS) pekan ini, satuan kerja perangkat daerah harus membuat rencana anggaran program-programnya sesuai dengan prioritas. "Saya bilang sama dinasnya, kenapa Anda tidak pelototin? Mereka berpikir saya enggak mungkin periksa. Tahun 2015, kenapa saya enggak periksa? Ya, saya enggak mau ribut sama DPRD, ribut sama mereka, ribut sama Mendagri. Tapi, begitu masuk 2016, saya periksa nih," tutur Ahok.

ANGELINA ANJAR SAWITRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

15 jam lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

2 hari lalu

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memantau TPS terdampak banjir di Kompleks  Maharta, Pondok Aren, Rabu 14 Februari 2024. Tempo/Muhammad Iqbal
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.


Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

18 hari lalu

Anggota  DPRD Kabupaten Maluku Tengah  memecahkan kaca karena dana pokok pikiran (pokir) belum cair. Dok. Istimewa
Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

29 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

29 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

44 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

47 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

48 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

48 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

49 hari lalu

Pekerja merapikan kotak suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Kota Tangerang Selatan di Kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 17 November 2020. Pilkada Kota Tangerang Selatan 2020 diikuti tiga pasang calon Wali kota dan Wakil Wali kota. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.