Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Alasan Novi Safira Peras Selingkuhannya Rp 10 Miliar

image-gnews
perselingkuhan. Ilustrasi
perselingkuhan. Ilustrasi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inilah alasan Novi Safira, 35 tahun, menjebak dan memeras selingkuhannya. Kepada wartawan, Novi mengaku melakukan perbuatan ini karena sakit hati terhadap korban, Yaung Ming Tsi. "Selama menjalin hubungan, saya sering dijanjikan dibelikan mobil Mercedes, BMW, rumah. Tapi hanya dijanjikan saja," kata dia dengan sesekali tersenyum.

Ia mengaku sudah menjalin hubungan dengan korban sejak 2008. Selama itu, menurutnya, korban tidak mau menikahinya, padahal sudah tiga kali ia mengandung anaknya dan tiga kali pula ia menggugurkannya. Novi dan kawanannya akan dijerat dengan Pasal 368 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang tindak pidana pemerasan.

Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap Novi Safira, beserta komplotannya setelah diduga melakukan tindakan pemerasan terhadap Yuang Ming Tsi. Yuang sendiri merupakan pemilik perusahaan PT Yang Mandiri Utama Sukses, sebuah perusahaan besi di Gunung Putri. "Korban merupakan warga negara Taiwan, dan pernah menjadi teman dekat tersangka Novi," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Eko Hadi Santoso, Sabtu, 21 November 2015.

Novi beserta sepuluh kawanannya merencanakan untuk menjebak dan memeras Yuan sebesar Rp 10 miliar. "Tersangka pernah jadi teman dekatnya, jadi mengetahui kemampuan finansial korban," ujar Eko. Adapun para tersangka adalah Yoga, Riski Aberta, Syahrudin alias Aji, Agus, Deni, Boyke, Sangaji, Metrio, Sandra, dan Robert. Menurut Eko, mereka memiliki peran sendiri-sendiri dalam aksi ini, tapi otak pelakunya adalah Novi dan Yoga.

Dalam aksinya, komplotan ini memanfaatkan hubungan dekat antara Novi dan korbannya. Menurut keterangan Novi, pada tanggal 27 Oktober di Hotel Cibubur Inn, korban dan Novi bertemu dan melakukan tindakan asusila. "Kami melakukan hubungan suami-istri," kata Novi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu ia juga korban juga dijebak untuk mendagangkan uang dolar palsu. Saat di dalam hotel tersebutlah komplotannya masuk dengan berpura-pura melakukan penggerebekan. "Salah seorang komplotan, Riski, adalah oknum PNS Imigrasi. Dia menggunakan seragamnya agar terlihat meyakinkan," Eko menjelaskan. Yoga pun mengaku sebagai anggota polisi dan bertugas di Mabes Polri.

Setelah melakukan penggerebekan, mereka mengancam akan mendeportasi korban karena tindakan asusila, penggelapan dolar. "Korban juga sempat difoto dan mengancam foto itu akan dibeberkan ke istrinya," Eko menjelaskan. Korban hanya menyanggupi untuk membayar uang muka sebesar Rp 2 miliar. Sisanya, menurutnya akan ditransfer kemudian hari.

Yuan pun kemudian melapor ke Mabes Polri yang kemudian melimpahkan perkara ini ke Polda Metro Jaya. "Pada 20 November, kami minta korban transfer sisa uangnya. Lalu kami tangkap para tersangka saat mengambil uang di Bank BCA Cibubur," Eko menjelaskan. Polisi menangkap delapan anggota komplotan ini termasuk Novi dan Yoga. Sedangkan tiga tersangka lain, masih dalam pengejaran.

EGI ADYATAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

6 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol


Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, hadir di lokasi acara Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta pada Selasa, 23 Januari 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.


Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.


Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Tentara Uni Nasional Karen (KNU) berjaga-jaga saat peringatan 70 tahun Hari Revolusi Nasional Karen di Kaw Thoo Lei, negara bagian Kayin, Myanmar, 31 Januari 2019. Warga memperingati 70 tahun merdekanya konflik Karen. REUTERS/Ann Wang
Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali


Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando mengadakan konferensi pers untuk klarifikasi terhadap gugatan 200 miliar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Cokroaminoto no. 92, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/OHAN B SARDIN
Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan


Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin 17 Juli 2023. ANTARA/HO-Humas Polri
Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan


Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Ilustrasi bangku sekolah. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.


Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.


DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Ismail saat rapat program prioritas PT Pembangunan Jaya Ancol 2023 di Ruang Rapat Komisi B, Kamis, 19 Januari 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.


Cara Heru Budi Cek Blok G Pasar Tanah Abang yang Diduga Jadi Sarang Preman dan Tempat Nyabu

7 Juli 2023

Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu 17 Mei 2023. TEMPO/Subekti.
Cara Heru Budi Cek Blok G Pasar Tanah Abang yang Diduga Jadi Sarang Preman dan Tempat Nyabu

Blok G Pasar Tanah Abang diduga menjadi sarang preman dan tempat menggunakan narkoba. Begini cara Pj Gubernur DKI Heru Budi memastikan kabar tersebut.