TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta berencana memenuhi panggilan Badan Pemeriksa Keuangan RI terkait dengan Kasus Rumah Sakit Sumber Waras pada Senin, 23 November 2015. "Kami diundang untuk memberikan keterangan," katanya di Balai Kota pada Sabtu, 21 November 2015.
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan akan memberikan keterangan tentang pembentukan keputusan untuk membeli RS Sumber Waras. Ia akan menyerahkan dua bukti video rapat yang menyinggung perihal RS Sumber Waras. "Kami berikan video rapim kami, bagaimana kami membuat putusan," katanya.
Dalam pertemuan nanti, Ahok juga akan menjelaskan masalah tanggal pembayaran tanah yang berbeda tanggal. "Supaya dia mengerti kenapa kami bayarnya tanggal belasan, kenapa dulu bilangnya tanggal 15 terus perpanjang," katanya.
Menurut dia, penentuan tanggal tersebut dimaksudkan untuk mendisplinkan pegawai. Sama prinsipnya dengan konstruksi, pengerjaan bisa saja diselesaikan pada tanggal 31 tepat jika memang belum rampung.
Ahok juga akan menjelaskan masalah tidak konsisten yang ditujukan kepadanya. Ahok dinilai tidak konsisten karena peruntukkan rumah sakit berubah menjadi rumah sakit kanker saja. Padahal, awalnya Ahok mengatakan bahwa RS Sumber Waras akan menjadi pusat Jantung dan Kanker.
Ahok mengakui bahwa rencananya berubah. Sebabnya, pasien jantung perlu mendapatkan penanganan yang cepat. Penempatan di satu titik dinilai percuma.
"Kalau kena Jantung, enggak boleh lolos lebih dari 12 jam," katanya yang mengaku sudah bertemu dengan perwakilan RS Jantung. Akhirnya diputuskan bahwa pusat penanganan Jantung disebar di berbagai daerah demi kecepatan. "Ada di Tarakan dan Cengkareng. Nanti di Pasar Minggu juga ada," ujarnya.
Oleh sebab itu kini ia memilih untuk memusatkan kanker di RS Sumber Waras. Pasalnya kebutuhan rumah sakit paling tinggi di Jakarta adalah rumah sakit Jantung dan Kanker. "Bukan enggak konsisten, itu suatu pertimbangan teknis," katanya.
Ahok tetap kepada pendiriannya bahwa pembelian Rumah Sakit Sumber Waras tidak memiliki kesalahan. "Karena anggaran pembelian lahan RS Sumber Waras sudah masuk ke dalam KUA-PPAS walah tidak ada angka uang," katanya.
VINDRY FLORENTIN