TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan kembali memecat beberapa kepala dinas yang dianggapnya memiliki niat “memainkan” anggaran yang diajukan dalam Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
"Jumat ini akan ada pemecatan kepala dinas lagi," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Selasa, 24 November 2015.
Namun Ahok enggan menyebutkan siapa saja kepala dinas yang akan didemosi olehnya. "Enggak tahu. Banyaklah, nanti kamu lihat saja. Pokoknya, yang udah kelihatan enggak benar-benar mau kita stafin aja," ucap Ahok.
Ahok berujar, banyak anak buahnya yang kedapatan berniat menggelembungkan anggaran dalam KUA-PPAS. "Ini kami sudah temukan. Tahun ini, masih banyak yang mau nipu. Terus kemarin ada yang mau ngadalin saya tuh di KUA-PPAS, karena kan sudah seperti RAPBD, sudah ada angka," tutur Ahok.
Menurut Ahok, permainan anggaran tersebut banyak dilakukan dalam kegiatan-kegiatan pengadaan barang yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. "Ada 40 ribuan kegiatan pengadaan barang. Kamu sanggup enggak. Ini rata-rata tunjuk langsung bisa sampai Rp 1 triliun. Itu tunjuk langsung tuh, bagi-bagi," katanya.
Ahok pun mencontohkan adanya permainan dalam anggaran servis mobil-mobil yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Misalnya, sopirnya disuruh servis sendiri. Padahal saya sudah bilang, semua servis harus ke agen tunggal pemegang merek. Tapi maunya bengkel sendiri, tunjuk sendiri, bikin 'servis'. Lu ketahuan. Yang kayak gini banyaklah," ucap Ahok.
Sejak Rabu lalu, Ahok memeriksa satu per satu perencanaan anggaran yang diajukan jajaran satuan kerja perangkat daerah DKI Jakarta dalam KUA-PPAS. Dalam enam hari terakhir, termasuk Sabtu dan Minggu, Ahok telah membahas anggaran yang diusulkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum Tata Air, Dinas Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan, serta Dinas Perhubungan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI