TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajak warga segera bergabung dengan Qlue, aplikasi telepon pintar yang bisa digunakan untuk menampung aduan masyarakat.
Ahok berbicara masalah itu untuk menyikapi terjadinya pemerkosaan terhadap seorang wanita di jembatan penyeberangan orang (JPO) Pondok Indah pekan lalu.
Menurut Ahok, apabila menemukan lokasi-lokasi yang rawan terjadi tindakan kriminal, warga bisa melaporkannya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Tolong laporkan gitu lho. Kami dorong masyarakat untuk gabung di Jakarta Smart City. Bisa di Qlue, bisa laporkan di safety pin," ujarnya saat ditemui di Balai Kota pada Sabtu, 28 November 2015.
Dengan adanya masukan dan kritik dari masyarakat melalui Qlue, Ahok berujar, pemerintah dapat langsung menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat. "Lurah sebagai estate manager bisa mengawasi, bisa menyelesaikan."
Selain mengajak warga untuk turut ambil bagian dalam penyelesaian permasalahan di Jakarta, Ahok mengaku tengah memperbanyak kamera-kamera CCTV di daerah-daerah yang rawan. Ahok pun tengah mengebut program 6.000 CCTV untuk menangani berbagai permasalahan di Jakarta, termasuk mencegah terjadinya aksi kriminal.
Hal itu dilakukan Ahok untuk mencegah terjadinya kejadian serupa. Sabtu lalu, terjadi pemerkosaan terhadap seorang perempuan berinisial RJ di atas jembatan penyeberangan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, sekitar pukul 16.30. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengungkapkan, sebelum memperkosa korban, pelaku merampas uang sebesar Rp 200 ribu dan sebuah telepon seluler milik korban.
ANGELINA ANJAR SAWITRI