TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan semua jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta masuk dalam kategori rawan. Karena itu, pihaknya sedang berusaha meningkatkan keamanan di JPO.
"Konkretnya ya patroli," ucap Iqbal saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin, 30 November 2015.
Selain melakukan patroli, ujar Iqbal, anggota kepolisian akan dikerahkan dengan metode undercover atau penyamaran. Rencananya, juga akan dilakukan razia cipta kondisi agar bisa dipetakan mana saja kelompok yang melakukan kejahatan di sana.
"Kami ingin redam sedini mungkin potensi kejahatannya," tutur Iqbal.
Kepolisian juga telah meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera memasang penerangan dan kamera pengintai di JPO yang ada dan mengimbau masyarakat tetap waspada. "Jangan buka kesempatan kepada pelaku," kata Iqbal.
Iqbal menjelaskan, masyarakat hendaknya jangan memancing adanya niat dari para pelaku kejahatan dalam aktivitas sehari-hari. "Jangan pakai perhiasan mencolok, misalnya, dan lewat sendirian pas malam hari."
Iqbal optimistis cara-cara seperti itu akan efektif meredam kejahatan di JPO-JPO yang ada di Jakarta. "Efektif, kok," ujarnya.
Sabtu, 21 November lalu, perempuan berinisial RJ, 23 tahun, mengaku diperkosa pria tak dikenal yang mengancamnya dengan senjata tajam. Ia diperkosa di JPO Pondok Indah pada pukul 16.30 WIB.
Pria tersebut diketahui bernama ITH. Pelaku kemudian ditembak polisi saat akan ditangkap lantaran mencoba melawan petugas dengan golok.
DIKO OKTARA