TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin dokter yang bertugas di rumah sakit pemerintah dan puskesmas untuk blusukan ke permukiman penduduk. Kebijakan ini diambil agar dokter bisa langsung bertemu dan memeriksa kesehatan masyarakat.
"Sistemnya jemput bola. Jadi dokter yang datang, bukan pasien yang ke rumah sakit," ujar gubernur yang biasa dipanggil Ahok itu, Sabtu, 12 Desember 2015.
Menurut Ahok, kelak setiap hari ada satu dokter yang siap melayani 1.250 warga Jakarta. "Tiap hari dia harus jalan berkeliling mengecek keadaan masyarakat," kata Ahok. Kebijakan ini diambil karena masih banyak masyarakat yang malas memeriksakan diri ke rumah sakit. "Kalau penyakitnya sudah parah baru ke rumah sakit."
Ahok mengatakan penyakit mudah ditangani jika gejalanya diketahui secara dini dan belum parah. Karena itu, dokter perlu mengetahui kondisi kesehatan masyarakat di tempatnya bertugas agar bisa mengambil langkah antisipasi.
"Nanti dokter bisa tahu siapa yang potensi sakit jantung. Nah, dokter bisa fokus ke dia. Siapa yang sakit gula, maka nanti akan diajari diet serta menjaga pola makan yang baik," tuturnya
Khusus untuk masyarakat yang tinggal di rumah susun, Ahok berencana membangun rumah sakit tipe D di lingkungan tempat tinggal mereka. Pemerintah saat ini masih membahas rencana pembangunan rumah sakit ini.
ARIEF HIDAYAT