TEMPO.CO, Jakarta - Temuan doktor teknik elektro lulusan Shizouka University, Jepang, Warsito P. Taruno menuai kontroversi. Kementerian Kesehatan meminta Warsito tak meneruskan praktek terapi kanker karena klinik-kliniknya belum berizin.
Tak sedikit para dokter juga yang nyinyir pada upaya Warsito, karena tahap-tahapnya belum memenuhi kaidah pengobatan. Klaim melalui pesan berantai terapi Warsito bisa menyembuhkan kanker stadium III dianggap terlalu berlebihan kendati Warsito sudah membuktikan saat mengobati kakaknya yang terkena kanker payudara dengan bra yang dialiri listrik. Pemerintah Kota Tangerang juga siap bertindak dengan perintah Kementerian Kesehatan mengawasi kliniknya itu.
Koran Tempo edisi 14 Desember 2015 menurunkan artikel seputar kontroversi dan larangan itu. Warsito mengaku sudah mengurus izin selama dua tahun dan menjalin nota kesepakatan dengan Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Kesehatan. “Tapi diombang-ambing terus,” katanya. Ia kini patuh dan sudah menurunkan papan nama di klinik-kliniknya.
Artikel itu memuat kesaksian juga hasil penelitian seorang dokter spesialis bedah kepala Universitas Airlangga Surabaya. Dia khusus meneliti medan listrik voltase rendah ciptaan Warsito dalam disertasi doktornya.
Selanjutnya: Dokter Sahudi Salim...