TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar acara Jakarta Smart City Forum 2015 untuk memperingati satu tahun pencanangan program tersebut. Pihak Pemprov memaparkan pencapaian yang berhasil dilakukan selama ini serta rencana inisiatif yang akan dilakukan ke depannya.
"Saya bermimpi inisiatif smart city ini bisa membuat warga Jakarta hidup lebih nyaman," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat sambutan acara di gedung Balai Kota Jakarta, Selasa, 15 Desember 2015.
Ahok, sapaan akrab Basuki, menuturkan inisiatif membangun Jakarta Smart City juga akan memudahkan Pemprov mengambil keputusan karena terciptanya keterbukaan informasi. Pemerintah dan masyarakat dapat saling berinteraksi, khususnya untuk memfasilitasi kebutuhan yang memudahkan masyarakat Ibu Kota dalam beraktivitas.
Setelah setahun program ini berjalan, Pemprov berhasil menorehkan beberapa pencapaian. Pertama, Pemprov telah berhasil merilis aplikasi resmi, yaitu Jakarta Smart City Apps dan Jakarta Smart City Portal. Selanjutnya menggandeng partner lokal untuk merilis aplikasi seputar aktivitas masyarakat Jakarta, seperti Qlue, aplikasi untuk melaporkan berbagai masalah Ibu Kota; Qlue Transit, aplikasi untuk mengecek lokasi bis Transjakarta; Ruangguru, aplikasi pencari guru pribadi; dan iJakarta, perpustakaan digital.
Kepala Unit Pelaksana Tugas Jakarta Smart City Setiaji mengatakan, dalam waktu dekat, Pemprov juga akan merilis pusat komando yang utamanya berfungsi sebagai ruang operasional program ini, yang terletak di gedung Balai Kota Blok B lantai 3. "Nanti juga akan dimanfaatkan untuk inkubator, pusat analisis data, dan destinasi wisata," katanya.
Pihak Pemprov bekerja sama dengan Indosat Ooredoo, Hawlett Packard, Enterprise, NetApp, dan Cisco sebagai penyedia solusi teknologi informasi. Adapun dari komunitas developer lokal hadir Qlue, Ruangguru.com, Qraved.com, ijakarta, Jexplore, Apaja.com, Sisdukcapil, Kwikku.com, Blogid.me, Sistask, Zohib.com, Ragunan Zoo, Parkirmu, dan Gandeng Tangan.
GHOIDA RAHMAH