TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan penembak pengedar narkoba pasti dimaafkan Tuhan. "Kalau kami menembak langsung pengedar Tuhan pasti marah, tapi yakinlah Tuhan itu pemaaf," ujar Budi Waseso, Jumat, 18 Desember 2015.
Budi Waseso menjelaskan, penembakan itu untuk menyelamatkan ribuan orang di Indonesia. "Dia mengedarkan narkoba bikin seratus orang kecanduan. Kalau kami tembak kan menjadi menyelamatkan seratus orang," ujarnya.
Budi Waseso mengatakan sudah berbicara dengan TNI untuk bersama-sama memerangi narkoba. Menurutnya, pengedar narkoba merupakan musuh negara dan harus diperangi. "Kami akan mengkonstruksikan mana pelanggaran hukum, dan mana yang musuh negara karena narkoba jadi bisa segera ditindak," ujarnya.
BNN sudah bekerja sama dengan Cina dan negara lain untuk mendeteksi pengedar narkoba di Indonesia. "Kami sudah temukan satu sasaran, ini sudah jadi sasaran. Nanti ketika dia masuk negara kita, akan ditembak kapal TNI," ujar Budi Waseso.
Dia mengatakan tidak ada keraguan untuk mengeksekusinya saat itu juga. "Kalau ragu menembak kapal yang bawa narkoba, saya akan ikut ke kapal TNI dan kalau misalnya salah tembak saya yang bertanggung jawab," ujar Budi. Budi menambahkan, sebelumnya, BNN dan beberapa intelijen sudah melakukan penyelidikan dari lama sehingga tidak mungkin salah tembak.
Menurut Budi, pengguna narkotika saat ini sebanyak 5,9 juta orang. "5,9 juta orang yang kehitung, yang tidak terhitung lebih banyak lagi," ujarnya. Budi menambahkan, penembakan itu perlu untuk menekan angka pertumbuhan narkotika. Budi menjelaskan dalam satu tahun BNN sudah menangkap dan menyita sabu tiga ton.
"Penembakan ini enggak ada masalahnya dengan Komnas HAM selama untuk penegakan hukum," ujar Budi.
ARIEF HIDAYAT