TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Jakarta bidang Transportasi Sutanto Suhodo mengatakan pemerintah akan membuka tender jalan berbayar atau electronic road pricing bulan depan. “Progresnya tetap jalan dan ini salah satu solusi mengurai kemacetan,” katanya dalam #NgobrolTempo soal integrasi transportasi Jakarta di Pisa Kafe Menteng, 21 Desember 2015.
Menurut Sutanto, konsep ERP bahkan sedang dipertimbangkan tak hanya untuk mobil, tapi juga untuk sepeda motor. Pengendara yang melewati Jalan Sudirman-Thamrin akan dikenakan biaya, seperti jalan tol untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sudah membuka tender untuk semua teknologi, tak hanya teknologi Eropa yang konsesinya dimiliki oleh dua perusahaan. Sejauh ini, setelah ujicoba pada 2014, ERP memakai teknologi Eropa dan yang siap adalah Kapsch dari Swedia serta Q-Free dari Norwegia.
Sutanto menambahkan, ERP untuk sepeda motor memaksa para pengendara beralih ke transportasi publik jika melewati dua jalan protokol itu. Sekarang, sepeda motor hanya dilarang melintasi Jalan Thamrin. Karena itu, ERP akan terintegrasi mass rapid transit yang akan berlaku pada 2018.
ERP adalah teknologi yang memakai frekuensi radio, yang dipasang di mulut kedua jalan itu, sehingga yang melewatinya harus memiliki alat perekam dan uang elektronik yang berkurang tiap kali melewati jalan tersebut. Singapura sukses memakai cara ini mengurangi kemacetan saat jam sibuk.
Kapsch dan Q-Fre telah membangun gerbang untuk sistem jalan berbayar miliknya di Jalan Rasuna Said, Kuningan, sebulan setelah uji coba di Sudirman. Penerapan teknologi jalan berbayar ini digagas oleh Joko Widodo saat ia menjabat Gubernur DKI.
GANGSAR PARIKESIT