TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan angkutan massal berbasis rel merupakan solusi untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Sebab, kereta api merupakan transportasi yang memiliki daya angkut banyak dan anggaran perawatan jalurnya lebih murah dibandingkan dengan angkutan jalan.
Hermanto mencontohkan kapasitas kereta ekonomi dalam sekali perjalanan bisa mencapai 1.250 orang. Sementara itu, kapasitas bus rata-rata hanya mencapai 40 penumpang.
“Satu kali perjalanan, kereta api kelas ekonomi saja setara dengan perjalanan 31 unit bus,” tuturnya dalam acara diskusi yang digelar oleh ngobrol@tempo.co dengan tema “Kebijakan di Sekitar Sektor Transportasi Kereta Ibu Kota di Kafe Pisa, Jakarta Pusat, Senin, 21 Desember 2015. Padahal jumlah pertumbuhan jalan di Jakarta hanya 0,01 persen setiap tahun.
Dari segi biaya perawatan, ujar Hermanto, kereta api hanya memerlukan anggaran sebesar Rp 150-200 juta per tahun. Sedangkan perawatan angkutan jalan per tahun berkisar Rp 200-300 juta per tahun.
Hermanto menjelaskan, Kementerian Perhubungan telah berupaya menarik masyarakat menggunakan kereta api. “Bahkan kami pun memberikan subsidi atau public service obligation (PSO) bagi warga agar mau menggunakan kereta api,” ucapnya.
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Transportasi Sutanto Suhodo mengatakan akan membangun kawasan terintegrasi atau transit oriented development (TOD). Dia mencontohkan salah satu kawasan terintegrasi tersebut berada di Kampung Bandan, Jakarta Utara.
Di kawasan yang lahannya milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) itu, pemerintah DKI, Sutanto berujar, akan membangun rumah susun dan pasar yang dekat dengan stasiun. “Kami berupaya mendekatkan masyarakat dengan kereta api,” tuturnya.
Direktur Utama PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) M. Fadhil mengatakan lembaganya terus berbenah agar commuter line dapat mengangkut penumpang hingga 1,2 juta per hari pada awal 2019. “Kami menggunakan berbagai macam strategi agar target itu, 1,2 juta penumpang per hari, tercapai, mulai penambahan jumlah kereta hingga pembangunan jalur ganda,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia Ipoeng Poernomo mengatakan, hingga saat ini, jumlah penumpang yang dapat diangkut menggunakan commuter line mencapai 600 ribu orang dengan 884 jumlah perjalanan. Sedangkan jumlah warga Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang yang berangkat kerja di Ibu Kota per harinya mencapai 6.962.000 orang.
GANGSAR PARIKESIT