TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan rencananya mengenai rumah susun (rusun) impian di Jakarta yang akan segera diwujudkan dalam beberapa tahun ke depan. "Rusun sekarang masih ada fasilitas standar yang belum terpasang," ujarnya saat menghadiri peresmian ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) di Rusun Pulo Gebang, Jakarta, Rabu, 23 Desember 2015.
Ahok menuturkan ke depan seluruh rusun harus dipasang pipa gas. "Hemat 40-50 persen harga gas, enggak perlu tabung, ribet angkat tabung," ucapnya. Selanjutnya, seluruh rusun minimal 16 lantai dan dilengkapi lift.
Fasilitas tambahan, seperti klinik, taman, dan lampu penerangan juga tak boleh luput. Menurut Ahok, rusun harus memiliki ruang terbuka yang nyaman dan lingkungan yang bersih. "Nanti ada tanaman hidroponik juga," katanya.
Terkait dengan transportasi, rusun nantinya harus terintegrasi dengan halte bus, seperti Transjakarta. Penghuni rusun nantinya dibekali kartu ATM debet rusun. "Penghuni rusun sekeluarga enggak bayar naik bus di Jakarta," ucap Ahok. Begitu juga dengan anak-anak penghuni rusun usia sekolah, ia mengatakan wajib mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Penghuni rusun, menurut Ahok, diutamakan untuk pegawai tidak tetap. "Jadi yang tinggal yang pegawai pemerintah dengan kontrak, kalaupun pengangguran yang bisa kerja, misal bercocok tanam, sudin semua harus bantu," ucapnya.
Ke depan rusun di Jakarta, menurut Ahok, minimal harus terdiri dari 16 lantai. Tahun depan akan dibangun 36 tower rusun baru. Penghuni rusun nantinya juga hanya membayar biaya pemeliharaan lingkungan saja. "Jadi nanti kita subsidi semuanya, supaya mereka bisa nabung, tambah kaya, nanti bisa beli apartemen," katanya.
GHOIDA RAHMAH