TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Risyapudin Nursin mengatakan belum ingin membuka beberapa pintu jalan tol yang ditutup akibat kondisi lalu lintas yang padat. “Sekarang lagi mau membuka pintu Jalan Tol Cikarang utama karena itu tempat transaksi,” ujar Risyapudin, Kamis, 24 Desember 2015.
Pintu Gerbang Tol Cikarang Utama merupakan tempat transaksi pembayaran. Agar tidak terjadi antrean kendaraan, kepolisian akan berkoordinasi dengan Jasa Marga supaya pembayaran dilakukan di pintu keluar.
Risyapudin menjelaskan akan melihat terlebih dulu kondisi di lapangan. Jika keadaan mulai kondusif, baru pintu jalan tol dibuka. “Mau di Padalarang, mau di Cikampek, mau di mana, pokoknya sekarang pintu jalan tol pembayaran kita lepas dulu. Nanti kita lihat, kalau memang kecepatan sudah stabil, baru kita buka kembali,” katanya.
Risyapudin juga menjelaskan kondisi terakhir kepadatan lalu lintas. “Jalan Tol Jorr dan T.B. Simatupang macet karena yang mau ke arah Jagorawi ke arah Cikampek lewat T.B. Simatupang,” tuturnya.
Ia menambahkan, pintu Jalan Tol Jakarta-Cikampek mulai kembali dibuka jika volume kendaraan sudah stabil. Hingga saat ini, kepadatan di jalur tersebut sudah berada di Km 27.
"Kami lihat dulu, kalau memang kecepatan kendaraan sudah stabil, baru kami buka kembali. Sekarang kepadatan sudah sampai Km 27," ucapnya. Risyapudin meminta doa kepada masyarakat agar kemacetan ini segera berakhir.
Libur panjang yang dimulai pada hari ini membuat lalu lintas Jakarta dan sekitarnya terpantau padat. Kemacetan juga menjamur hingga ke jalan-jalan tol yang mengarah ke luar Jakarta. “Imbas dari jalan tol arah Cikampek, volume kendaraan sangat padat. Semua jalan tol dalam kota padat,” ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Valentino Tatareda. Valentino menambahkan, sebagian pintu jalan tol dibuka-tutup saat ini.
Kemacetan parah yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yang berimbas hingga dalam kota, membuat banyak kendaraan berhenti di pinggir Jalan Tol Jatibening. Pemimpin Redaksi Tempo Arif Zulkifli mengaku perjalanannya dari Bogor ke Bandung menghabiskan waktu sepuluh jam di jalan. “Baru sampai Bandung sepuluh jam dari Bogor,” kata Arif.
ARIEF HIDAYAT