TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan pihaknya masih mengejar komplotan jaringan teroris Bekasi yang terkait dengan ISIS. "Pasti dilakukan itu," kata Anton saat dihubungi pada Kamis, 24 Desember 2015.
Anggota jaringan teroris Bekasi yang belum tertangkap adalah Nur Rohman dan Andika. Nur Rohman bertugas membeli bahan-bahan utama pembuatan bom.
Sedangkan Andika berperan sebagai perakit bom, yang rencananya akan digunakan untuk menyerang sejumlah sasaran, seperti Kepala Polri Badrodin Haiti. "Pokoknya yang terdeteksi ada kaitannya kami kejar."
Anton menjelaskan, Kapolri sudah mengetahui menjadi target sasaran jaringan teroris. Anton mengaku pihaknya sudah meningkatkan penjagaan di sekitar orang nomor 1 di tubuh Polri itu.
Meski penjagaan terhadap Kapolri Badrodin Haiti sudah sangat ketat dan baik, Anton menuturkan, "Ya sekarang ditingkatkan lagi."
Dua teroris tertangkap di Bekasi atas nama Arif Hidayatulloh alias Abu Mush'ab dan Alli yang merupakan warga negara Cina. Arif merupakan fasilitator kelompok ini dan penerima perintah dari seorang bernama Bahrunnaim. Sedangkan Alli disiapkan menjadi pengantin atau pelaku bom bunuh diri.
DIKO OKTARA