TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kemacetan di jalan tol dalam kota pada Rabu-Kamis kemarin terjadi karena panjang jalan tol itu belum bertambah. “Pembangunan jalan tol dalam kota saat ini belum selesai semua,” ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, melalui pesan pendek, Ahad, 27 Desember 2015.
Karena itu, ia berujar, pemerintah berencana membangun enam ruas jalan tol dalam kota sepanjang 69,77 kilometer pada tahun depan. Termasuk ruas Jalan Tol Tanjung Priok yang sedang dibangun.
Jika semua pembangunan jaringan total ruas jalan tol dalam kota selesai, Ahok menjamin lalu lintas lebih lancar. Penumpukan kendaraan yang terjadi di sejumlah titik kemacetan bisa terurai. “Ini nanti juga bisa sebagai jaringan tol untuk outer ring road,” katanya.
Menurut dia, pembangunan enam ruas jalan tol tersebut juga dibutuhkan untuk mendukung jaringan mass rapid transportation (MRT) dari arah timur ke barat Jakarta. “Jaringan MRT tidak bisa dibangun sebelum ada jalan alternatif timur ke barat,” tuturnya.
Adapun ruas jalan tol yang dimaksud Ahok adalah ruas Jalan Tol Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dan Jalan Tol Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer. Investasi pembangunan dua ruas itu ditaksir sekitar Rp 17 triliun.
Sebelumnya, ruas jalan tol dalam kota macet akibat melonjaknya kendaraan wisatawan yang hendak pergi ke luar kota untuk berlibur Natal. Saking macetnya, beberapa orang bahkan menempuh perjalanan dari Jakarta ke kota tujuan sampai puluhan jam.
GHOIDA RAHMAH