TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengumpulkan 700 ton sampah seusai perayaan tahun baru 2016 dinihari tadi. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Iswana Adji mengatakan total sampah yang dikumpulkan tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu yang mencapai 900 ton.
Menurut Adji, penurunan jumlah sampah tahun ini disebabkan karena perayaan tahun baru bertepatan dengan libur panjang. "Masyarakat banyak yang pulang kampung, jadi jumlah orangnya berkurang," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 1 Januari 2016.
Faktor lainnya, kata Adji, adalah sedikitnya panggung hiburan yang digelar tahun ini. Ia mencontohkan Bundaran Hotel Indonesia yang tak lagi dijadikan lokasi khusus perayaan tahun baru. Tak seperti tahun sebelumnya, kali ini di wilayah tersebut perayaan tahun baru hanya disemarakkan dengan car free night.
Meski begitu, titik-titik ditemukannya sampah terbanyak tetap di Bundaran Hotel Indonesia, Tugu Tani, Kota Tua, dan kawasan Ancol. Untuk mengumpulkan sampah-sampah tersebut, Dinas Kebersihan mengerahkan 5.000 personel.
Personel sebanyak itu, kata Adji, tak hanya terdiri dari penyapu jalan, tapi juga sopir truk. Sebanyak 100 unit truk dan 30 mobil pengeruk sampah turut dikerahkan malam tadi. Selain di titik keramaian, petugas juga disebar di seluruh pinggiran jalan. Sebabnya, banyak pengendara maupun pejalan kaki yang membuang sampah di jalanan.
Saat membersihkan sampah, Adji mengeluhkan keberadaan pedagang kaki lima. Menurut dia, keberadaan mereka menjadi kendala tersendiri. "Orang makan di tempat pedagang kaki lima (PKL) itu sampahnya banyak. Dan kita susah membersihkan," ujar dia. Selain PKL, ia juga mengeluhkan banyaknya parkir liar yang membuat petugas kesulitan mengambil sampah.
Untuk area Thamrin dan Sudirman, Adji mengatakan pembersihan dilakukan dengan mudah dan cepat. Sebab, tidak ada panggung hiburan dan jumlah PKL hanya sedikit. Selanjutnya, sampah-sampah tersebut ditampung di bank sampah dan Bantargebang.
MAYA AYU PUSPITASARI