TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jakarta Sylviana Murni mengajak anggota pramuka lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya.
"Jika ada fasilitas umum yang rusak misalnya jalanan berlubang, ambil foto dengan telepon seluler, beri informasi singkat dan segera kirim ke Smart City Jakarta," kata Sylviana yang menjabat Deputi Gubernur Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Pada 28 Desember 2015, Pemerintah Provinsi Jakarta meluncurkan Smart City Lounge di Gedung Blok B, Balai Kota Jakarta. Smart City yang dimulai semenjak Joko Widodo menjadi Gubernur Jakarta berupaya mewujudkan kota yang nyaman dengan keterbukaan informasi. Jakarta jadi provinsi pertama yang membuat unit pelaksana teknis (UPT) khusus untuk menangani Smart City.
Sylviana menjelaskan Kwartir Daerah Pramuka Jakarta tengah menjajaki kerja sama dengan UPT Smart City Jakarta. Pekan lalu, Kwarda Jakarta melatih 60 staf kwartir cabang, ranting dan gugus depan mengenai pengelolaan organisasi berbasis teknologi informasi. Salah satu instruktur adalah Setiaji, Kepala UPT Smart City Jakarta.
Laporan dari anggota pramuka di seluruh Jakarta nantinya bakal masuk lewat aplikasi Qlue. Adik-adik pramuka juga dapat membuat berita singkat tentang kegiatan pramuka di gugus depan atau kwartirnya yang kemudian disebarkan ke website dan ke media sosial lainnya.
Selain itu, kata Sylvi data base pramuka Jakarta dapat masuk di portal itu sehingga semua warga mengetahui profil gugus depan, peserta didik dan pembina pramuka serta aktivitas kepramukaan. Pendataan yang real time itu sangat penting untuk menyusun program.
Menurut Sylvi penggunaan teknologi informasi ini mendukung gagasannya tentang manajemen perubahan dalam pengelolaan kepramukaan. Baik di tingkat kwartir, peserta didik dan pembina serta pelatih.
Tujuan dari semua itu adalah bagaimana anggota pramuka menerapkan Dasa Dharma dalam kehidupan sehari-hari. "Sehingga anggota pramuka Jakarta jadi trendsetter di ibu kota," katanya.
UNTUNG WIDYANTO