TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi Jakarta Smart City, yang dikembangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, telah berusia 1 tahun. Selama itu, sejumlah aplikasi bisa dimanfaatkan warga untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi kotanya.
"Warga akan mendapat beragam informasi dengan mengakses Jakarta Smart City Portal," kata Kepala Unit Pengelola Teknis Jakarta Smart City Setiaji, Sabtu, 2 Januari 2016.
Pengelola telah meluncurkan sejumlah aplikasi, antara lain aplikasi Qlue, untuk melaporkan berbagai masalah yang ditemui masyarakat di Jakarta. Menurut Setiaji, durasi respons terhadap aduan warga mencapai 1-3 jam untuk kategori ringan, seperti masalah sampah.
Lalu Qlue Transit, yaitu aplikasi untuk mengecek lokasi bus Transjakarta, serta aplikasi Ruangguru, untuk mencari guru pribadi. Ada lagi iJakarta, yaitu perpustakaan digital dan menyediakan API untuk developer mengembangkan aplikasi Civic Apps, untuk peningkatan pelayanan publik.
Informasi lain yang bisa diperoleh warga adalah harga pangan, lokasi macet, dan zonasi suatu wilayah berdasarkan rencana tata ruang wilayah (RTRW).
Warga juga dapat mengetahui harga tanah berdasarkan patokan harga hasil survei dari kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional. Mereka dapat melihat langsung di peta.
Setiaji menjelaskan, pihaknya sedang membuat aplikasi di telepon seluler sehingga warga dapat mencari apa saja di Ibu Kota. Jargon portal ini memang “Jakarta dalam Satu Genggaman”.
UNTUNG WIDYANTO