TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura (Persero) II segera menerapkan sistem bagasi otomatis (baggage handling system) di semua terminal Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Dengan diterapkannya penerapan baggage handling system automatic, secara otomatis jasa pengangkut barang (porter) di Bandara Soekarno-Hatta akan dihapus.
”Ini sebagai upaya jangka panjang untuk mencegah terjadinya pendodosan tas penumpang oleh porter yang selama ini kerap terjadi,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi, Senin, 4 Januari 2015.
BHS yang akan diterapkan di Soekarno-Hatta, menurut Agus, seperti yang diterapkan di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, dan bandara di Balikpapan.
BHS merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis yang memiliki tingkat pendeteksi keamanan tertinggi (Level 5). Teknologi ini memungkinkan penumpang melakukan pendaftaran bagasi di konter mana pun tanpa takut barangnya tertukar jadwal penerbangan.
”Akan dimulai pada Terminal 3 Ultimate yang akan dioperasikan pertengahan 2016 mendatang,” kata Agus. Terminal 1 dan 2 akan segera menyusul setelah dilakukan revitalisasi total.
Agus mengakui, model sistem penanganan bagasi selama ini masih manual. Barang didorong menggunakan gerobak, baik mau masuk maupun keluar dari pesawat, selanjutnya diangkat oleh petugas porter.
”Salah satu yang memicu pembobolan bagasi karena masih adanya interaksi antara barang dan petugas pengangkut (porter),” katanya.
Baggage handling system outomatic, menurut Agus, akan menghindari interaksi dengan petugas porter. “Kami yakin ini akan mereduksi kasus-kasus pembobolan tas,” ujar Agus.
Petugas pengangkut barang di Bandara Soekarno-Hatta selama ini direkrut oleh masing-masing maskapai penerbangan. ”Jadi model perekrutan atau kualifikasi yang diterapkan bergantung pada masing-masing maskapai,” kata Agus.
Senior General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Zulfahmi menambahkan saat ini pembenahan penanganan bagasi dan keamanan di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan dengan cara memperketan keamanan melalui pemantauan CCTV selama 24 jam.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan maskapai dan pihak ground handling untuk selalu menyamakan visi dalam meningkatkan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Masalah yang dihadapi penumpang pesawat di bandara merupakan tugas kami juga untuk mencari solusi,” jelas Zulfahmi.
JONIANSYAH HARDJONO