TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sejumlah program pembangunan terkait dengan kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) pada 2016. "Kita terus bangun taman dan terus beli lahan, termasuk yang RTH, sama waduk juga ada," ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat ditemui di gedung Balai Kota Jakarta, Selasa, 5 Januari 2016.
Ahok—sapaan akrab Basuki—mengatakan pembebasan lahan beberapa waktu lalu sempat terganjal persoalan lahan karena masalah kelengkapan administrasi, seperti surat-surat izin yang belum selesai prosesnya. "Ada yang suratnya enggak beres. Tapi, dengan pengalaman itu, tahun ini bisa lebih banyak," katanya.
Perihal dana, ia mengaku pihak Pemerintah Provinsi tak memiliki kendala berarti. "Soal dana, Pemprov enggak masalah, kami anggarkan triliunan rupiah untuk beli lahan terbuka hijau," ucapnya. Menurut Ahok, kebutuhan akan RTH merupakan kebutuhan yang mendesak, khususnya untuk menyediakan daerah resapan. "Ada danaunya, ada rumputnya, macam-macam," ujarnya.
Salah satu program RTH unggulan Ahok adalah pembangunan taman anak atau biasa disebut Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Tahun ini, dia menargetkan pembangunannya dilakukan di 150 lokasi. Fasilitas RPTRA sendiri akan terdiri atas fasilitas indoor dan outdoor. Fasilitas indoor meliputi ruang serbaguna, perpustakaan, ruang laktasi, koperasi PKK, dan ruang PKK. Sedangkan fasilitas outdoor, di antaranya, terdiri atas lapangan mini futsal, lapangan multiguna, taman bermain anak-anak, tempat bercocok tanam, kolam gizi, jogging track, amphitheater, taman refleksi, tempat senam, dan taman obat-obatan.
Ahok berharap RPTRA dan RTH yang dibangun Pemerintah Provinsi nantinya juga bisa dijadikan lokasi wisata. "Pasti otomatis karena kan ada taman, jadi orang pasti datang," ujarnya. Dia pun menyebutkan contoh RTH yang sukses memikat warga menjadi lokasi wisata favorit, yaitu Situ Babakan dan Waduk Pluit. Tak ketinggalan, dia juga mengungkapkan komitmennya membangun RPTRA di Kepulauan Seribu. "Kami bikin terus kok RPTRA, sampai Kepulauan Seribu juga enggak masalah," tuturnya.
GHOIDA RAHMAH