TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI berencana melibatkan Laboratorium Forensik Polri untuk membongkar kasus prostitusi artis. "Kami libatkan Laboratorium Forensik untuk membongkar muncikari lain," ujar Kepala Subdirektorat Dirtipidum Bareskrim Ajun Komisaris Besar Arie Darmanto di kantornya, Rabu, 6 Januari 2016.
Arie mengatakan pihaknya saat ini sedang menelusuri lebih jauh peran tersangka Feri dan Onad dalam perdagangan manusia. Dari temuannya, mereka bukan sindikat prostitusi artis, tapi komunitas yang memainkan jaringan prostitusi besar.
Karena itu, dia berencana membongkar artis-artis yang biasa menjadi perantaranya. Selain itu, pihaknya akan membongkar pelaku muncikari lain, termasuk peran pria berinisial AS.
Menurut dia, ada indikasi banyak muncikari yang terlibat bisnis itu. Mereka telah membuat komunitas khusus bisnis esek-esek level artis. Karena itu, pengusutan kasus ini memerlukan waktu yang lebih lama dibanding kasus kejahatan lain.
Tim Labfor saat ini diminta melacak transaksi dan jaringan muncikari artis melalui ponsel Feri dan Onad. Polisi sedang melacak transaksi AS dengan Feri dan Onad. Termasuk segala transaksi pesan dengan para muncikari lain. "Saya kan sudah bilang, ini baru proses awal, karena ini jaringan besar."
Dalam waktu dekat, pihaknya juga berencana menangkap AS. Dia diduga menjadi otak dalam jaringan prostitusi saat kepolisian menggerebek artis Nikita Mirzani dan Puty Revita di sebuah hotel di Jakarta Pusat sebulan lalu.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan perdagangan manusia ini. Feri dan Onad kedapatan menjadi muncikari saat artis Nikita dan Puty sedang melakukan transaksi dengan seorang pengusaha tambang bernama Dedy.
Nikita sudah membantah terlibat dalam prostitusi artis yang dikelola muncikari Feri dan Onad.
AVIT HIDAYAT