TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut ada beberapa pejabat direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang mengundurkan diri karena merasa gagal menjalankan tugasnya. "Ada beberapa orang Jakpro mengundurkan diri karena merasa ada kegagalan," ujarnya saat ditemui di Gedung Balai Kota Jakarta, Kamis, 7 Januari 2016.
Ahok mengaku belum tahu alasan persis kemunduran sejumlah jajaran direksi Jakpro tersebut. "Saya nggak tahu pastinya, saya lagi tunggu jawaban mereka," kata dia. Ahok juga enggan menyebut nama-nama petinggi Jakpro yang kabarnya mundur itu. Ahok rencananya juga akan memanggil langsung seluruh jajaran direksi Jakpro dalam waktu dekat.
Selain untuk membahas masalah internal Jakpro, pemanggilan direksi tersebut juga untuk membicarakan persiapan pembangunan venue dan fasilitas pendukung Asian Games 2018 termasuk renovasi pembangunan velodrome yang tak kunjung rampung. "Saya nggak tahu nih mereka maunya seperti apa," ucapnya.
Sudah bukan rahasia kalau Ahok merasa kecewa melihat direksi Jakpro lamban merealisasikan proyek yang dimintanya. Di Jakarta, Jakpro mendapat beberapa proyek pembangunan seperti Light Rapid Transit (LRT) Jakarta, kampung atlet, rumah susun, dan Intermediate Treatment Facilities (ITF) di Sunter.
Adapun pembangunan LRT juga ditunggu untuk digunakan pada Asian Games 2018 nanti. Adapun dua koridor yang disiapkan untuk Asian Games 2018: Koridor I Bandara Soekarno Hatta-Kemayoran dan Koridor VII Kelapa Gading-Kebayoran Lama. Ahok mengatakan seharusnya Jakpro tak mengalami kesulitan dalam pembangunan LRT, karena kajian studi trase telah dilakukan PT Pembangunan Jaya dan diserahkan kembali kepada Jakpro.
GHOIDA RAHMAH